ODGJ di Kupang Timur Bakar Rumah Adik Kandungnya

Kedua rumah yang terbakar masing-masing berukuran 8 x 7 meter dan rumah ukuran 4 x 5 meter.

Baca Juga:

• Cabuli Adik Pacarnya, Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi
• Buruh Harian Lepas di Kupang Ditemukan Tewas Dalam Gubuk, Diduga Dibunuh Anaknya
• Polisi Reka Ulang Kasus Pembunuhan Tiga Warga di Kabupaten TTU-NTT

Rumah dan rumah dapur tersebut merupakan milik Isak Kale.

Kedua rumah ini dibakar oleh Paulina Kale (32) yang merupakan kakak kandung dari korban Isak Kale.

Paulina merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan tinggal dengan korban.

Awalnya sekitar pukul 14.00 wita, Ratna Kale (19) yang merupakan adik kandung pelaku dan korban pulang mengambil air dari sumur.

Ia kaget melihat pelaku sementara menyiram minyak tanah di dalam rumah.

Sesaat kemudian pelaku membakar rumah. Api cepat merambat ke bagian dinding dan atap rumah sehingga rumah pun terbakar.

Apu pun merambat hingga ke bangunan rumau dapur yang agak terpisah dari rumah induk.

Ratna hanya busa berteriak minta tolong dan minta bantuan tetangga sekitar untuk memadamkan api.

Satu tangki air diterjunkan warga guna membantu memadamkan api yang sudah membakar seluruh atap rumah.

Beberapa saat kemudian, petugas PLN Oesao, Kabupaten Kupang tiba di lokasi dan melakukan pengecekan arus kabel yang terputus akibat kebakaran.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa iji dan hanya ada kerugian material.

Akibat dari kebakaran tersebut, korban mengalami kerugian kurang lebih Rp. 40.000.000.

Dalam peristiwa ini sejumlah material yang terbakar yakni satu unit bangunan rumah semi permanen ukuran 8 × 7 meter, satu unit bangunan dapur dinding ukuran 4 × 5 meter serta 1 unit bangunan dapur ukuran 4 × 6 meter.

Tiga buah lemari berisi pakaian, ijazah dan surat - surat tanah juga ikut terbakar.

Aparat kepolisian dari Polsek Kupang Timur pun dipimpin Kapolsek, Iptu Jony Lapusaly turun ke lokasi kejadian menbantu memadamkan api dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Diakui Kapolsek kalau tidak adanya mobil pemadam kebakaran menyebabkan masyarakat memadamkan api secara manual serta menyulitkan warga untuk memadamkan api.

Pelaku juga merupakan ODGJ sejak tahun 2019 lalu dan selama ini tinggal di rumah kakak kandungnya.