Minggu, 28 September 2025

Aplikasi Muslim Pro Dikabarkan Jual Data ke Militer AS

Arie - Kamis, 17 Desember 2020 02:48 WIB
Aplikasi Muslim Pro Dikabarkan Jual Data ke Militer AS

digtara.com – Aplikasi Muslim Pro dikabarkan menjual data penggunanya ke Militer Amerika Serikat (AS). Apakah anda pengguna aplikasi Muslim Pro?

Baca Juga:

Muslim Pro merupakan aplikasi pengingat waktu salat sekaligus Al Quran elektronik yang dilengkapi dengan tulisan Arab. Hingga kini aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 98 juta kali. Selain itu, ada fakta-fakta yang perlu kamu ketahui.

1. Data Pengguna Dibeli Melalui Pialang

Muslim Pro mendapatkan keuntungan dengan cara menjual data lokasi penggunanya ke pihak ketiga. Diketahui, militer AS membeli data pengguna Muslim Pro dari salah satu pialang data.

2. Dua Metode Terpisah

Ditemukan dua metode terpisah yang digunakan militer AS untuk mengetahui data lokasi. Pertama, melalui perusahaan bernama Babel Street sekaligus pencipta produk Locate XUS Special Operations Command (USSOCOM) yakni sebuah cabang militer yang berperan melawan terorisme, kontra pemberontak, dan misi pengintaian khusus.

Kedua, melalui perusahaan X-Mode yang mendapatkan data pengguna langsung dari aplikasi kemudian menjualnya ke kontraktor lalu menyerahkannya ke militer AS. Selanjutnya, X-Mode memberikan bayaran ke pengembang aplikasi berdasarkan jumlah pengguna. Menurut laporan Vice Motherboard, aplikasi Muslim Pro menjadi salah satu aplikasi dengan jumlah pengirim data terbanyak ke X-Mode.

3. Muslim Pro Dikembangkan Perusahaan Asal Singapura

Muslim Pro adalah aplikasi islami yang dikembangkan oleh perusahaan asal Singapura Bitsmedia Pte Ltd. Di Indonesia, Muslim Pro masuk sebagai salah satu aplikasi islami yang populer.

Aplikasi ini berisi fitur penanda waktu salat berdasarkan lokasi penggunanya, suara azan, kompas arah kiblat, dan full audio Alquran beserta 16 bahasa terjemahan. Aplikasi ini pertama kali dirilis di Apple Store App pada Agustus 2010. Pengguna paling banyak dari negara Prancis, Inggris, Jerman, Indonesia, hingga Amerika Serikat.

Muslim Pro juga menawarkan layanan premium dengan sejumlah fasilitas seperti bebas iklan, pilihan suara azan, dapat mengunduh dan mendengarkan murotal Alquran secara offline, warna-warna tema, suara murotal yang variatif dan masih banyak lagi.

4. Klarifikasi Muslim Pro

Setelah kabar jual data pengguna ke militer AS tersebar luas, pihak Muslim Pro memberikan klarifikasi. Mereka menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Dalam situsnya, Rabu (18/11/2020), Muslim Pro menulis, “Laporan media yang beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya kepada Militer AS adalah salah dan tidak benar.”

Muslim Pro menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi seluruh penggunanya. Mereka juga kemudian menghentikan hubungannya dengan semua partner data, termasuk X-Mode. [suara.com]

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru