Jumat, 04 Juli 2025

Aksi Begal di Medan Semakin Marak, Ini Imbauan Kapolrestabes Medan

- Jumat, 20 September 2019 03:29 WIB
Aksi Begal di Medan Semakin Marak, Ini Imbauan Kapolrestabes Medan

Digtara.com | MEDAN – Terkait semakin maraknya aksi begal di kota Medan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Dadang Hartanto, mengimbau para orang tua agar selalu memantau dan mengawasi kegiatan anaknya, mengingat marak aksi begal dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga:

Dia menjelasakn perlu ada peran serta dari seluruh pihak, baik orang tua, guru dan tokoh masyarakat Kasus begal kembali marak di Kota Medan, seperti yang terjadi Sabtu (14/9) kemarin. Alhasil, seorang anggota geng motor menjadi bulan-bulanan masyarakat.

Saat itu sejumlah remaja sedang duduk di sebuah warung jamu, Jalan Zainul Arifin. Tiba-tiba datang sekelompok geng motor dan mengganggu mereka. Bahkan kawanan geng motor ini menggebuki remaja yang sedang duduk-duduk tersebut.

Walaupun sempat terjadi perlawanan, kawanan geng motor berhasil kabur dan membawa satu unit sepeda motor milik warga. Merasa tidak puas, kawanan geng motor itu malah balik ke lokasi kejadian dengan jumlah yang lebih banyak. Namun warga yang sudah menunggu membuat geng motor gentar. Akhirnya mereka berusaha melarikan diri.

Saat berusaha kabur, tiga anggota geng motor terjatuh dan satu diantaranya menjadi bulan-bulanan warga. Sebelum membuat kegaduhan di Jalan Zainul Arifin, kawanan begal ini juga sempat melempari sebuah warung di Jalan Ayahanda menggunakan batu.

Dia mengungkapkan bahwa mayoritas anggota geng motor merupakan anak yang masih di bawah umur, rata-rata berusia 14 sampai 15 tahun.

“Kemarin saya turun langsung melakukan wawancara dengan anak-anak tersebut. Kebanyakan mereka ikut-ikutan. Jadi tempat berkumpulnya di warkop-warkop dan lainnya. Mereka berkumpul dan menamai kelompok-kelompoknya. Memang perlu ada peran serta dari seluruh pihak, orang tua, guru serta tokoh masyarakat,” imbaunya.

Menurutnya, cara mengantisipasi hal tersebut cukup mudah jika orang tua ikut berperan dalam membimbing anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aktivitas kriminal.

“Misalnya, anak-anak umur 14 tahun ini kan tidak memiliki SIM, tetapi justru dibiarkan sama orang tuanya. Kemudian rata-rata mereka keluar malam pada pukul 02.00 hingga 03.00 WIB. Peran orang tua harus benar-benar untuk mengetahui kegiatan anaknya,” jelasnya.

“Kita harus tetap melakukan bimbingan kepada mereka. Karena sebagian besar masih anak-anak. Prosedurnya, terhadap orang tua kita lakukan pemanggilan,” tambahnya.[ana]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kasus Kriminal di Kabupaten TTU Meningkat Selama Tahun 2024, Terbanyak Kasus Penganiayaan dan Pengeroyokan

Kasus Kriminal di Kabupaten TTU Meningkat Selama Tahun 2024, Terbanyak Kasus Penganiayaan dan Pengeroyokan

Kasus Kriminal dan Kecelakaan Lalu Lintas di Rote Ndao Meningkat Selama Tahun 2024

Kasus Kriminal dan Kecelakaan Lalu Lintas di Rote Ndao Meningkat Selama Tahun 2024

Selama Tahun 2023, Kasus Kriminal di Sumba Barat Meningkat, Lakalantas Menurun

Selama Tahun 2023, Kasus Kriminal di Sumba Barat Meningkat, Lakalantas Menurun

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Komentar
Berita Terbaru