Rabu, 30 April 2025

Geger! Warga Amarasi-Kupang Ditemukan Membusuk dalam Rumah

Imanuel Lodja - Minggu, 06 April 2025 10:01 WIB
Geger! Warga Amarasi-Kupang Ditemukan Membusuk dalam Rumah
ist
Warga Amarasi-Kupang Ditemukan Dalam Rumah Dalam Kondisi Membusuk

digtara.com - Yeferson Nufninu (55), warga Faut Bena, Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, NTT ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia.

Baca Juga:

Saat ditemukan pada Sabtu (5/4/2025) siang di dalam rumahnya, kondisi tubuh korban sudah membusuk.

Sudah terasa aroma bau dan banyak lalat. Diperkirakan korban meninggal 60 jam sebelum ditemukan.

Korban pertama kali ditemukan oleh Lodowik Ga (55).

Pada Sabtu siang, Lodowik yang juga warga Dusun I Desa Oenoni II ini keluar dari rumahnya menuju Kampung Nefo untuk memberi makan ternak sapi.

Ketika hendak pulang ke rumah, ia melintas di depan rumah korban.

Lodowik mencium bau bangkai dan banyak lalat dalam rumah korban.

Lodowik pulang ke rumah dan memberitahukan kepada Devis Akuila (38) yang saat itu sedang mengerjakan salib.

Lodowik dam Devis menelepon Jaelinus Bureran (52) yang juga Kepala Desa Oenoni II.

Kepala desa ke lokasi dan menghubungi Polsek Amarasi serta Bhabinkamtibmas desa Oenoni I dan II, Aipda Ferdinand Benu.

Kapolsek Amarasi, AKP Jemmy O. Sigakole dan anggota piket jaga Regu II, Aipda Jhon Rifan Lubalu bersama Ka SPKT II, Aiptu Yus Thony G.Retang serta Kanit Reskrim, Bripka Ferdinan Tudua mendatangi lokasi kejadian.

Kapolsek Amarasi berkoordinasi dengan Puskesmas Oekabiti-Amarasi untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan luar korban.

Tim medis apuskesmas Oekabiti dan anggota Polsek Amarasi dipimpin Kapolsek Amarasi AKP Jemmy O. Sigakole melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

Dari hasil pemeriksaan luar oleh Rosa Mistika Rua yang juga tim medis Puskesmas Oekabiti bersama George Imanuel Bolu, Akfren Marten Adu menemukan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan.

Tubuh korban sudah bengkak. Sebagian tubuh korban sudah melepuh.

Tubuh korban juga sudah membusuk sehingga mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Korban diperkiraan sudah meninggal dunia dunia lebih dari 60 jam sebelum ditemukan.

Polisi pun mengamankan barang bukti satu pasang sandal merk swalo warna biru, pakaian korban berupa switer warna kuning, satu buah senter dan barang bukti lainnya.

Ayah kandung korban, Thomas Nufninu mengakui kalau korban keluar dari rumah pada Rabu, 2 April 2025 dan tidak pernah kembali lagi ke rumah sampai korban ditemukan meninggal dunia.

Setiap hari korban makan dan minum di rumah orang tuanya karena korban belum menikah.

Setiap selesai makan, korban langsung pulang ke rumahnya di Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi.

Korban sendiri mempunyai riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi).

"Sesuai hasil.pemeriksaan medis oleh tim medis Puskesmas Oekabiti, Rosa Mistika Rua bersama George Imanuel Bolu dan Akfren Marten bahwa setelah dilakukan pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Kapolsek Amarasi dalam keterangannya pada Sabtu petang.

Dugaan sementara korban meninggal murni karena korban mengalami riwayat penyakit hipertensi (darah tinggi).

Setelah pemeriksaan medis, jenazah korban dibawa dan disemayamkan di rumah adik kandung korban, Albin Nufninu di Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, kabupaten Kupang.

Pemakaman dilaksanakan pada Minggu, 6 April 2025 di TPU Desa Oenoni II.

Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dan membuat surat pernyataan penolakan otopsi oleh keluarga korban.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Polres Kupang Cari Pelaku Buang Bayi

Polres Kupang Cari Pelaku Buang Bayi

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Dalam Selokan Sawah

Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan Dalam Selokan Sawah

Lima Remaja Pelaku Pencurian Dikenakan Wajib Lapor

Lima Remaja Pelaku Pencurian Dikenakan Wajib Lapor

Lima Siswa SMP Pencuri Buah Di Kota Kupang Diamankan Tim Macan Polsek Kota Lama

Lima Siswa SMP Pencuri Buah Di Kota Kupang Diamankan Tim Macan Polsek Kota Lama

Senior Aniaya Yunior, Direktur Politeknik Kelautan Dan Perikanan Kupang Mohon Maaf dan Siap Mediasi

Senior Aniaya Yunior, Direktur Politeknik Kelautan Dan Perikanan Kupang Mohon Maaf dan Siap Mediasi

Bertemu Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kupang, Irwasda Polda NTT Minta Laporkan Pungli dan Kejahatan Lainnya

Bertemu Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Kupang, Irwasda Polda NTT Minta Laporkan Pungli dan Kejahatan Lainnya

Komentar
Berita Terbaru