Rabu, 03 Desember 2025

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut dan Aceh

Arie - Rabu, 26 November 2025 15:25 WIB
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut dan Aceh
Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa 25 November 2025. [dok BPBD Kabupaten Tapanuli Utara]

digtara.com -Banjir dan hujan lebat melanda wilayah Sumatera Utara dan Aceh dalam beberapa hari terakhir. BMKG mengungkap bahwa cuaca ekstrem ini dipicu dua sistem atmosfer aktif, yaitu Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon Tropis 95B, yang memengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah utara Sumatra.

Baca Juga:

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa laporan BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) menunjukkan dua sistem cuaca signifikan aktif pada 25 November 2025.

"Dua sistem cuaca tersebut adalah Siklon Tropis KOTO yang berkembang di Laut Sulu dan Bibit Siklon 95B yang terpantau di Selat Malaka," ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Dampak Bibit Siklon 95B dan Siklon Tropis KOTO

Baca Juga:
Bibit Siklon 95B diketahui memicu pembentukan awan konvektif secara luas di atas Aceh dan Sumut. Kondisi ini menyebabkan terjadinya curah hujan ekstrem secara terus-menerus.

Sementara itu, Siklon Tropis KOTO meningkatkan pertumbuhan awan hujan melalui pola belokan angin dan penarikan massa udara basah (inflow) menuju pusat siklon. Efeknya, hujan lebat semakin intens di wilayah barat Indonesia, termasuk Sumatera Utara.

Selain memengaruhi hujan, Siklon Tropis KOTO juga berpotensi menyebabkan:

  • hujan sedang hingga lebat di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau,
  • gelombang tinggi 1,25–2,5 meter di Laut Sulawesi, Laut Maluku, perairan Halmahera, Papua Barat Daya hingga Papua, serta Samudra Pasifik utara Maluku–Papua.
BNPB Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

BNPB meminta pemerintah daerah dan warga meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan.

Masyarakat diminta:

Baca Juga:
  • Memantau informasi prakiraan cuaca secara berkala,
  • Mengikuti instruksi resmi dari BPBD atau petugas lapangan,
  • Warga di daerah rawan longsor, lereng perbukitan, dan bantaran sungai disarankan melakukan evakuasi ke lokasi aman bila hujan lebat turun lebih dari satu jam.
BNPB menegaskan bahwa langkah antisipatif diperlukan untuk meminimalisir risiko banjir, longsor, dan dampak lanjutan lainnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tinjau Banjir Sumatera, Prabowo Bahas Status Bencana, Penanganan Darurat, dan Pentingnya Jaga Lingkungan

Tinjau Banjir Sumatera, Prabowo Bahas Status Bencana, Penanganan Darurat, dan Pentingnya Jaga Lingkungan

GMNI Sumut Desak Presiden Prabowo Tetapkan Bencana Sumatera sebagai Bencana Nasional

GMNI Sumut Desak Presiden Prabowo Tetapkan Bencana Sumatera sebagai Bencana Nasional

Peduli Sesama, GRIB Jaya Sumut Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Medan

Peduli Sesama, GRIB Jaya Sumut Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Medan

13 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam di Sumut, Ini Rincian Korban dan Kerusakannya

13 Orang Meninggal Akibat Bencana Alam di Sumut, Ini Rincian Korban dan Kerusakannya

Longsor Tapanuli Tengah Tewaskan 4 Orang, Ribuan Rumah Terendam Banjir Akibat Cuaca Ekstrem

Longsor Tapanuli Tengah Tewaskan 4 Orang, Ribuan Rumah Terendam Banjir Akibat Cuaca Ekstrem

Banjir Meluas di Tapanuli Selatan, Seratusan Rumah Terendam hingga Satu Meter

Banjir Meluas di Tapanuli Selatan, Seratusan Rumah Terendam hingga Satu Meter

Komentar
Berita Terbaru