Cita-cita Jadi Perawat Pupus Gara-gara Dihamili Paman Kandung
digtara.com -Harapan dan keinginan DK (16) menjadi seorang perawat pupus sudah.
Baca Juga:
DK yang saat itu berusia 14 tahun tinggal dengan paman kandungnya HK (39) di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Awalnya DK tinggal di Kabupaten Sabu Raijua bersama kakak perempuan dari ibu kandungnya.
Baca Juga:Sementara ibunya WK (43) sudah terlebih dahulu ke Kota Kupang bersama tiga orang kakak dari DK.
DK yang sempat satu tahun tidak sekolah pasca tamat bangku sekolah dasar ditawari sang paman HK untuk tinggal dengan HK.
Saat itu HK beralasan ingin menyekolahkan DK di SMP di Kota Kupang sekaligus menjaga nenek (ibu dari HK dan WK) yang kebetulan tinggal dengan HK
DK pun bersedia tinggal dengan HK. Ia kemudian sekolah di SMPN 17 Kupang dan membantu merawat sang nenek.
DK merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Ayahnya meninggal saat DK masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar sehingga ia tidak mengenali nama dan wajah ayah kandungnya.
Baca Juga:Saat ini ibu kandungnya tinggal di Rusun Fatubesi dalam kawasan pasar Oeba, Kota Kupang.
Sehari-hari sang ibu bekerja memilah sayur yang akan dijual. Sementara kakak DK bekerja sebagai pendorong gerobak di kawasan pasar.
Mereka bahu membahu mencari nafkah karena harus membayar biaya Rusun Rp 350.000 per bulan dan untuk membiayai kebutuhan hidup mereka.
Rupanya sang paman jatuh hati kepada keponakannya sendiri. Setiap ada kesempatan, HK selalu mencabuli korban DK.
Suatu hari---tanggal dan bulan tidak diingat korban DK, calon istri sang paman sedang ke kebun menyiram sayur.
Baca Juga:HK pun memanfaatkan kesempatan tersebut. Ia menarik paksa korban DK ke kamar tidurnya. Padahal saat itu DK sedang siap-siap ke sekolah.
Dibawah ancaman pisau, HK memaksa DK berhubungan badan. "Kalau lu (kamu) melawan maka lu pung (punya) mama akan beta (saya) bunuh," ujar HK saat itu seperti diceritakan DK saat ditemui di kawasan pasar ikan Oeba, Kamis (6/11/2025).
DK pun hanya pasrah sehingga ia rela disetubuhi dan saat itu batal ke sekolah.
Mulai saat itu, DK pun menjadi korban pemerkosaan sang paman dan selalu dengan ancaman memakai pisau.
DK mengaku tidak bisa melawan karena takut dengan ancaman pamannya.
Baca Juga:
Polisi di Sabu Raijua Bongkar Lokasi Judi Sabung Ayam
Polres Sabu Raijua Gagalkan Peredaran Miras Tradisional
ODGJ di Sabu Raijua Diduga Bakar Lahan Milik Warga
Ungkap Kasus Penipuan Kemasan, Polda NTT Amankan 2,6 Ton Beras di Pasar Tradisional
Jatuh Dari Perahu, Bocah di Sabu Raijua Ditemukan Meninggal Dunia