Berkas P21, Mantan Polisi Pelaku Kekerasan Seksual di Sumba Barat Daya Diserahkan Ke JPU

digtara.com -Jaksa Peneliti Kejaksaan Tinggi NTT menyatakan kalau berkas perkara kasus kekerasan seksual yang melibatkan Paulus Salo (40) sudah lengkap atau P21.
Baca Juga:
Penyerahan ini dipimpin Kanit PPA Ditreskrimum Polda NTT, AKP Fridinari Kameo dan Aipda Jeane Toumeluk bersama Kanit PPA Satreskrim Polres Sumba Barat Daya.
Tersangka Paulus Salo diproses sesuai laporan polisi nomor: LP/B/103/VI/2025/SPKT Sumba Barat Daya/Polda NTT, tanggal 11 Juni 2025.
Baca Juga:Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra membenarkan pelimpahan tersebut.
"Tersangka dan barang bukti sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sumba Barat oleh Kanit PPA Polda NTT dan Kanit PPA Polres Sumba Barat Daya karena berkasnya sudah P21," ujar Kabid pada Jumat (10/10/2025).
Paulus merupakan tersangka dugaan tindak pidana kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf C Undang-undang nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual.
Polisi berpangkat Aipda ini dipecat secara tidak hormat dari kepolisian pada akhir Juli 2025 lalu karena terbukti mencabuli perempuan berinisial MLL (25) yang juga korban pemerkosaan.
"Komisi Kode Etik memutuskan untuk menjatuhkan sanksi berupa PTDH dari dinas Polri terhadap yang bersangkutan (Paulus Salo)," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Paulus dianggap melakukan pelanggaran berat berupa perbuatan tidak terpuji yang mengarah pada pelecehan seksual terhadap korban.
Atas putusan ini, Paulus mengajukan banding namun bandingnya ditolak.
Kasus bermula pada 2 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WITA, ketika korban MML mendatangi Polsek Wewewa Selatan untuk melaporkan tindak pemerkosaan yang dialaminya di Desa Mandungo, Kecamatan Wewewa Selatan.
Saat memberikan keterangan, MML diperiksa oleh Paulus Salo. Namun, dalam proses pemeriksaan tersebut, MML justru menjadi korban kekerasan seksual oleh Paulus yang saat itu merupakan anggota polisi yang menangani laporannya.
Baca Juga:

Lindungi Hak Konsumen, Polda NTT Proses Lanjut Kasus Beras Tidak Layak Konsumsi

Kodaeral VII Beri Brevet Kehormatan Penyelaman Hiperbarik ke Kapolda NTT

Polres TTS Musnahkan Miras Hasil Temuan

Ungkap Kasus Penipuan Kemasan, Polda NTT Amankan 2,6 Ton Beras di Pasar Tradisional

Jual Beras Premium Berisi Kutu, Pimpinan Retail di Kupang Jadi Tersangka
