Polda NTT dan Sejumlah Instansi Teken PKS Penegakan Hukum dan Pengamanan Rantai Pangan di NTT

digtara.com -Polda NTT melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait penegakan hukum dan pengamanan rantai pangan di NTT.
Baca Juga:
Penandatanganan ini dilakukan Wakapolda NTT, Brigjen Pol Baskoro Tri Prabowo dengan perwakilan Badan Karantina Indonesia, BMKG, Badan POM, Bulog, BPS, Pupuk Indonesia, BPN NTT dan Dinas Pertanian dan instansi lainnya.
Kerjasama juga ditandatangani antara Polda NTT dengan pimpinan Institute Of Justice Law Firm (IOJLF), Dr Lukas Banu.
Baca Juga:Chairman IOJLF, Dr Lukas Banu berharap kerjasama tersebut saling mengingatkan antar Polda NTT dan pihaknya.
Ia juga mengagendakan studi banding Bidang Hukum Polda NTT di Polda Bali.
Juga akan membuat lomba cerdas cermat KUHP agar merangsang minat pelajar untuk memahami KUHP dan KUHAP.
Juga kerjasama demgwn IOJLF tentang pengembangan kemampuan dan pengetahuan bidang hukum melalui seminar, diskusi hukum dan studi banding.
Kerjasama ini diakui merupakan komitmen nyata dan langkah strategis serta wujud kolektif yang langka karena Polri dan badan usaha bersatu padu dan saling mendukung serta melindungi.
Baca Juga:Melindungi petani dari pupuk palsu dan benih tidak berkualitas. Melindungi lahan pertanian dari alih fungsi ilegal.
Melindungi anggaran produk subsidi pemerintah dari penyalahgunaan, melindungi hak konsumen atas pangan yang aman, halal dan terjamin kualitasnya.
"Kami membutuhkan data yang akurat, koordinasi.yang sinergis dan kepercayaan dari masyarakat," kata Wakapolda NTT.
Fenomena yang ada yakni pupuk subsidi hilang sebelum sampai ke petani, lahan sawah diganti jadi perkebunan ilegal dan benih impor tanpa sertifikat masuk lewat jalur gelap.
"Tidak ada lagi pupuk palsu yang meracuni harapan petani, tidak ada lagi lahan sawah yang dirampas tanpa konsekuensi hukum dan tidak ada lagi stok pangan yang ditimbun demi keuntungan segelintir orang," ujar Wakapolda NTT.
Polda NTT siap menjadi garda terdepan sebagai penegak hukum.
Baca Juga:"Mari kita jadikan NTT sebagai provinsi pertama di Indonesia yang berhasil menjaga ketahanan pangan dari hulu sampai hilir melalui sinergi hukum terstruktur, transparan dan berkeadilan," tandas Wakapolda NTT.

Kodaeral VII Beri Brevet Kehormatan Penyelaman Hiperbarik ke Kapolda NTT

KPK Dorong Perbaikan Sistemik Pasca SPI 2024 Ungkap Celah Tata Kelola Pendidikan di NTT

Polres TTS Musnahkan Miras Hasil Temuan

Ungkap Kasus Penipuan Kemasan, Polda NTT Amankan 2,6 Ton Beras di Pasar Tradisional

Jual Beras Premium Berisi Kutu, Pimpinan Retail di Kupang Jadi Tersangka
