Prihatin Dengan Pendidikan Anak di Desa, Bhabinkamtibmas di Sumba Timur Galang Kerjasama Dengan Warga Bangun Sekolah Darurat
Baca Juga:
Namun pekerjaan terkendala dan tersendat karena minimnya material untuk membangun bangunan sekolah yang layak.
Aipda Suryanto dan warga setempat hanya bisa membangun bangunan ukuran 8 x 26 meter persegi yang disekat menjadi tiga ruang kelas. Atap bangunan menggunakan seng dengan dinding gedek (kayu bambu yang diayam) dan lantai kasar.
Bangunan pun jadi dan 19 siswa pun bisa mengeyam pendidikan seadanya. Mereka pun tetap tekun mencari modal membangun bangunan sekolah. Pada tahun 2018 hingga 2019, warga kembali menyumbang material bangunan, Masing-masing warga menyumbang lima batang kayu dan bambu sehingga bangunan makin layak pakai.
Baca Juga:
Kendala tidak berhenti sampai disitu. Pada tahun 2020 dan 2021, bangunan sekolah berulang kali roboh dan rusak dan warga pun kembali memperbaiki.
"Tekad warga memiliki sekolah menengah sangat kuat sehingga bangunan yang roboh dan rusak kembali kami perbaiki sehingga bisa membuat siswa nyaman belajar," ujar Aipda Suryanto saat dihubungi pada MInggu (28/9/2025).
Beruntung pada tahun 2021, ada pelayanan dari sebuah yayasan dari Jakarta di desa Hanggaroru. Yayasan tersebut fokus pada pelayanan dan membantu gereja.

Namun Aipda Suryanto, kepala desa dan warga memberanikan diri meminta bantuan yayasan tersebut membantu mereka memperbaiki bangunan sekolah.
Baca Juga:
98 siswa di sekolah saat ini diajar oleh delapan orang guru. Hanya kepala sekolah yang berstatus ASN. Tujuh orang lainnya merupakan guru honor. Aipda Suryanto pun turun tangan menjadi guru.
ia memanfaatkan waktu luangnya diluar tugas kepolisian untuk mengajar di SMP TK Hanggaroru ini. Aipda Suryanto bertugas mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan melatih siswa untuk peraturan baris berbaris (PBB) dan tata upacara.
Upaya mencari berbagai bantuan juga terkendala karena belum ada perhatian dari pemerintah daerah dan pusat.
Beruntung saat ini sekolah ini sudah mendapat perhatian dari Kementerian Agama sehingga mendapatkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Bagi tujuh guru honorer, mereka digaji dari dana BOS, inisiatif Kementerian Agama dan kepedulian orang tua siswa melalui komite sekolah.
Baca Juga:
Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas di Polres Sumba Barat Diganjar Penghargaan Kapolda NTT
Difasilitasi Bhabinkamtibmas di Rote Ndao, Ayah Dan Anak Terpisah 17 Tahun Bisa Bertemu
Dua Hari Operasi, Polres Sumba Timur Amankan Ribuan Liter Miras Tradisional
Satlantas Polres Sumba Timur Hadirkan Kedai Kopi Tertib Berlalu Lintas di Pos Lalu Lintas
Mantan Pasutri di Kupang Ribut Soal Rumah, Polisi Turun Tangan
Warga NTB Ditangkap Polisi Saat Bawa Narkoba Dalam Plastik Buah di Pulau Terluar di Sumba Timur
DPW PKB Jateng Gelar Tasyakuran Pahlawan Nasional. Gus Yusuf: Kiai Kholil Bangkalan Guru Segala Guru, Gus Dur Guru Bangsa
Dua Kepala Dinas Pemko Medan Jadi Tersangka Korupsi Medan Fashion Festival 2024
Brimob Polda Sumut Temukan dan Musnahkan 10 Hektare Ladang Ganja di Mandailing Natal
Terungkap! Ini Motif Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Gubernur Pramono: Bukan karena Bullying
Gas Air Mata Kadaluarsa di Tiga Polres di NTT Dimusnahkan
Propam Polres Rote Ndao Awasi Ketat Disiplin Anggota Polri
Polres TTU Pantau Dan Awasi Tiga SPBU di Kabupaten TTU