Demonstrasi di Sejumlah Daerah di NTT Aman Dan Tertib
Baca Juga:
- IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
- Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
- Dititip Ortu Karena Kerja di Kalimantan, Siswi SMP di Manggarai Barat Malah Diperkosa Pamannya
Ribuan massa yang tergabung dalam sejumlah aliansi menyampaikan aspirasinya dengan pengawalan ketat personel gabungan TNI-Polri.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, menegaskan bahwa seluruh rangkaian aksi berjalan kondusif tanpa adanya insiden yang menonjol.
Hal ini, kata dia, berkat sinergi pengamanan dan komunikasi yang baik antara aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta peserta aksi.
"Alhamdulillah, unjuk rasa di wilayah hukum Polda NTT, baik di Kupang maupun Polres jajaran, berjalan dengan aman, damai, dan tertib. Semua pihak mengedepankan dialog, sehingga suasana kondusif tetap terjaga," ujar Kombes Henry di Kupang, Senin (1/9/2025) petang.
Aksi unjuk rasa berlangsung serentak dan damai di beberapa kabupaten/kota di NTT.
Di Kota Kupang, sekitar 300 orang massa dari Aliansi Cipayung Plus, BEM Nusantara, perwakilan ojek online, Ormas Garuda, Grada XXX, Forum Pemuda NTT, dan Pemuda Kanaan melakukan aksi di depan gedung DPRD Provinsi NTT.
Sebanyak 715 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan.
Sementara di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), massa sekitar 60 orang dari Aliansi Cipayung Plus menggelar aksi di Polres TTS dan DPRD Kabupaten TTS.
Pengamanan dilakukan oleh 130 personel gabungan TNI-Polri.
Di Atambua, Kabupaten Belu, sekitar 70 orang massa dari Cipayung Plus menyuarakan aspirasi di Polres Belu, Gedung DPRD Belu, dan Mako Brimob Kompi 1 Yon A Pelopor.
Aksi diamankan oleh 300 personel gabungan TNI-Polri.
Di Maumere, Kabupaten Sikka, massa sekitar 200 orang dari Cipayung Plus dan PMKRI menggelar unjuk rasa di depan Polres Sikka, DPRD Kabupaten Sikka, serta Kejaksaan Negeri Sikka.
Pengamanan dilakukan oleh 198 personel Polri dari Polres dan Brimob.
Kabid Humas menyebutkan kunci dari keberhasilan pengamanan aksi ini adalah sinergi TNI-Polri serta pendekatan humanis terhadap massa aksi.
"Semua unsur bekerja sama dengan baik. Pendekatan persuasif dikedepankan sehingga adik-adik mahasiswa dan elemen masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka dengan tenang, tanpa ada tindakan anarkis," jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa, organisasi pemuda, dan masyarakat yang ikut serta dalam aksi dengan tetap menjaga ketertiban.
"Kami berterima kasih kepada seluruh peserta aksi, aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat yang bersama-sama menjaga pelaksanaan unjuk rasa ini tetap aman, damai, dan tertib. Semoga semangat kedewasaan dan tanggung jawab ini terus kita jaga, menjadi contoh bagi kita semua dalam menyampaikan aspirasi untuk masa depan yang lebih baik," tandas Kombes Henry.
Aparat keamanan memastikan ruang demokrasi tetap terbuka, namun tetap menjunjung tinggi ketertiban dan keamanan masyarakat.
IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
Dititip Ortu Karena Kerja di Kalimantan, Siswi SMP di Manggarai Barat Malah Diperkosa Pamannya
Kanwil Ditjenpas NTT Serahkan Rupbasan Dikelola Kejati NTT
Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Karo SDM Polda NTT Minta Anggota Polri Jadi teladan Penegakkan Nilai Kepahlawanan