Desain Ikan dan Larva Terobosan Kapolda NTT Jadi Pilot Project Pengolahan Sampah dan Budidaya Ikan di NTT
Kedepan inovasi ini dikembangkan di seluruh wilayah provinsi NTT karena dapur SPPG juga tersebar di wilayah provinsi NTT.
Baca Juga:
Kapolda berharap di dekat dapur SPPG tersebut ada pengolaan limbahnya dengan menggunakan maggot tersebut.
Kapolda mengatakan bahwa keberadaan Diva Project di daerah dilakukan bertahap.
Untuk tahap awal. anggota yang ada di SPN Polda NTT akan dilatih sehingga mereka bisa menjadi istruktur/pelatih pengelolaan margot ini.
Di SPN Polda NTT sendiri, saat ini ada 20 kolam ikan yang disiapkan dengan satu instalasi serta 20 bak pemeliharaan ikan.
Kapolda berharap bagi anggota yang ada di SPN Polda NTT bisa terampil dalam mengelola budidaya maggot karena memiliki nilai ekonomis.
"selain kita bisa membantu mengelola limbah atau sampah nantinya bisa bernilai ekonomis karena bisa menghasilkan peternakan ikan maupun unggas dan juga menghasilkan pupuk organik," tambah Kapolda.
Ia menuturkan, penerapan teknologi ini diintegrasikan dengan keberadaan dapur SPPG di berbagai wilayah.
"Ke depan, kita harapkan setiap dapur SPPG dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah berbasis margot. Ini langkah nyata untuk menjaga lingkungan sekaligus mendorong kemandirian pangan," ungkapnya.
Dengan adanya Diva Project, Polda NTT tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga menjadi pionir dalam inovasi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan bernilai ekonomis bagi masyarakat NTT.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi terobosan Kapolda NTT.
"Saya apresiasi terobosan Kapolda karena akan ada ledakan sampah dari dapur-dapur MBG sehingga sampah diolah lebih produktif," tandas gubernur NTT.
Terobosan Kapolda NTT ini menjadi contoh agar sampah jadi produk berharga. "Barang yang dibuang menjadi barang yang dibutuhkan," ujar gubernur.
Apa yang dilakukan Kapolda NTT dan jajaran merupakan upaya mengubah sampah menjadi hal positif dan sebagai hal luar biasa. "Sampah menjadi berguna dan bermanfaat," tandasnya.
Tenaga ahli Kementerian PPN/Bappenas RI dan Komisaris Bulog, Frans B.M. Dabukke menyebutkan bahwa ekonomi hijau dan penanganan sampah nasional menjadi prioritas utama.
Apa yang dilakukan Polda NTT dan PT Biocycle Indo merupakan salah satu kegiatan strategis.
"Larva untuk pakan ternak dan ikan bisa untuk menunjang MBG. Ini membawa keberkahan," ujarnya.
Direktur Pemenuhan Gizi Nasional BGN, Dr. Nurjaeni menilai kalau Diva jadi solusi bagi limbah pangan.
Ia berharap Diva direplikasi ke semua SPPG Polri karena ada produk ikan, sayuran dan buah-buahan yang bisa dihasilkan.
"Keberadaan SPPG harus dengan pengolahan limbah nya sehingga Diva Project bisa menjadi solusi pengolahan sampah yang bermanfaat," ujarnya.
Diva Project diharapkan menjadi pilot project yang diharapkan dapat berkembang di seluruh wilayah provinsi NTT.
Keberadaan Diva ini sebagai langkah inovatif dalam pengolahan sampah dan limbah organik menggunakan teknologi budidaya larva atau maggot.
Wakapolri Tekankan Standar Layanan 110
Kapolda NTT Raih Penghargaan Polri Awards in Support of UN “HeForShe” Movement 2025
Wakapolda NTT-Kedubes Australia/AFP Bahas Penguatan Kerjasama Penanganan TPPO dan People Smuggling
Polda NTT Kerahkan 895 Anggota Dalam Operasi Zebra Turangga 2025
Dukung Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas di Polres Sumba Barat Diganjar Penghargaan Kapolda NTT