Sempat Gagal Tes Polisi, Anggota Paskibraka Nasional 2022 Jadi Salah Satu Calon Bintara Polri Panda Polda NTT Lulus Terpilih

digtara.com -Cita-cita dan impian Kevin Tino (19) menjadi anggota Polri akhirnya terwujud setelah mengikuti perjuangan panjang tahapan seleksi penerimaan anggota Polri tahun 2025 di Panitia Daerah (Panda) Polda NTT.
Baca Juga:
Kevin Tino adalah satu diantara 168 orang calon siswa bintara Polri yang lolos seleksi dan diumumkan kelulusannya dalam sidang kelulusan akhir pada Rabu (2/7/2025) dipimpin Kapolda NTT, Irjen Pol dr Rudi Darmoko.
Kevin mengikuti seleksi dari jalur Rekrutmen Proaktif (Rekpro) dengan mendaftar di Polresta Kupang Kota.
Kevin yang saat ini tergabung dalam Duta Pancasila Purna Paskibraka sempat gagal mengikuti tes polisi pada tahun 2024 lalu.
Begitu tamat dari SMA Negeri 4 Kupang pada tahun 2024, Kevin mencoba peruntungan mengikuti seleksi anggota Polri dengan mendaftar di Polresta Kupang Kota.
Hasilnya, Kevin harus menelan kekecewaan karena ia gugur saat pemeriksaan kesehatan I. Ia pun ikhlas dengan hasil ini dan kembali ke rumah mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi tahun 2025.
Kevin yang lahir pada 21 November 2005 lalu memanfaatkan waktu luang membantu pekerjaan rumah dengan orang tuanya.
Anak kelima dari lima bersaudara anak pasangan Simeon Bertolomeus Tino (61) dan Ermi Renciana Rassi ini membantu mengurus pekerjaan rumah tangga dan ternak babi.
Kebetulan sang ayah sudah pensiun dari Politeknik Negeri Kupang dan sang ibu hanya lah ibu rumah tangga biasa. Kevin dan kakak nya yang lain pun membantu pekerjaan rumah sehari-hari.
Mereka tinggal di Jalan Lasiana, RT 05/RW 02, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Disela-sela kesibukannya membantu pekerjaan orang tua, Kevin tetap berlatih dan belajar. Setiap hari ia memanfaatkan waktu luang untuk lari di sekitar bandara El Tari Penfui Kupang.
Bagi Kevin, menjadi anggota Polri sudah menjadi impiannya sejak duduk di bangku sekolah dasar di SD Inpres Lasiana dan berlanjut ke SMP Negeri 10 Lasiana.
Tamat dari SMP, Kevin melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri Kupang di Penfui. Di sekolah ini lah Kevin mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional tahun 2022 lalu.
Saat itu Kevin masih duduk di bangku kelas X SMA Negeri 4 Kupang dan mengikuti seleksi pada awal Februari 2022. Ia lolos dan mengikuti seleksi tingkat Kota Kupang.
Pada tahapan seleksi tingkat Kota Kupang, Kevin harus bersaing dengan sekitar 500 rekannya dari berbagai sekolah di Kota Kupang.
Dalam seleksi ini, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, fisik dan peraturan baris berbaris (PBB).
Kevin dan tiga orang rekannya dikirim Kota Kupang mengikuti seleksi tingkat provinsi NTT. Ternyata Kevin terpilih menjadi Paskibraka pria yang mewakili Provinsi NTT ke tingkat nasional.
Kevin pun ke Jakarta pada awal Juli 2022 mengikuti pemusatan latihan di Taman Willa Datika Jakarta bergabung dengan wakil lain dari 32 provinsi se Indonesia.
Selama satu bulan lebih, Kevin dari 64 orang orang rekannya mendapat materi dan latihan. Kebetulan masih dalam suasana covid maka kegiatan pun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Selama proses latihan mereka wajib memakai masker dan pembagian kamar pun dipisahkan sehingga satu utusan menempati satu kamar.
Saat puncak HUT RI ke 77 tahun 2022, Kevin mendapat kesempatan bergabung dengan rekan lain dalam kelompok Pasukan Pancasila Sakti yang ditugaskan untuk pengibaran bendera merah putih pada pagi hari di Istana Negara Jakarta.
Kevin pun bersyukur karena ia terpilih menjadi bagian dari pasukan 17. Ia menempati posisi paling belakang kiri di pasukan 17 tersebut. Mereka sukses menjalankan tugasnya mengibarkan bendera merah putih dengan sempurna.
Saat gagal pada seleksi tahun 20254 lalu, Kevin tidak patah semangat dan terus melakukan persiapan fisik dan belajar secara mandiri dari youtube untuk materi ujian psikologi dan ujian akademik.
Hingga tahapan akhir seleksi, dari 4 peserta jalur Rekpro, hanya dua yang lulus terpilih. Salah satunya Kevin Tino.
Ditemui di Kupang pada Sabtu (5/7/2025), Kevin mengisahkan saat-saat ia menjalani tahapan seleksi di Panda Polda NTT.
Guna menghemat biaya, Kevin membawa bekal makanan dari rumah sendiri. "Biar hemat biaya karena seleksi apalagi tes kesehatan bisa sampai tengah malam," ujarnya soal alasan membawa bekal sendiri dari rumah.
Diakui kalau proses mengikuti seleksi memiliki cerita tersendiri karena ada lelah yang terbayarkan setelah kesuksesan diraih.
Kevin sempat panik saat supervisi Mabes Polri beberapa waktu lalu. Saat ini dalam keadaan lapar dan lelah, ia mengikuti supervisi untuk pemeriksaan buta warna.
Karena lapar dan lelah maka konsentrasi pun buyar. beruntung ia bisa melalui tahapan ini dengan baik. Setelah diulangi, ternyata ia bisa melalui tahapan ini dan dinyatakan tidak bermasalah.
"Saya sempat panik saat itu karena saat supervisi saya sedang lapar dan lelah sehingga hasil dari supervisi tidak maksimal. tapi saya bisa melalui itu dengan baik," tambahnya.
Ia pun bersyukur karena perjuangannya berhasil dan cita-cita bisa terwujud. Ia bertekad bahwa saat menjalani pendidikan nanti akan berbuat yang terbaik, mengikuti seluruh arahan pendidik di lembaga pendidikan dan berusaha belajar dan berlatih selama di SPN Polda NTT.
Namun ia juga masih memiliki mimpi bahwa usai menjalani pendidikan di SPN Polda NTT, ia tetap ingin belajar dengan berkuliah. "Semoga semua proses pendidikan nanti bisa berjalan dengan baik dan lancar. Saya ingin kuliah nanti," tandasnya.
Ia juga berharap kepada para peserta yang belum berkesempatan untuk lulus terpilih agar tetap semangat dan terus berjuang. "kawan-kawan tetap semangat dan jangan pernah menyerah. Kita pasti bisa asalkan kita terus berusaha dan belajar," ujarnya.

Tujuh Bulan Kedepan, 118 Calon Bintara Polri Jalani Pendidikan di SPN Polda NTT

Bela Temannya Saat Dicekik, Remaja di Kupang Malah Ditikam Dengan Pisau Hingga Sekarat

Jumlah Tilang Selama 14 Hari Gelar Operasi Patuh Turangga 2025 Naik Dibandingkan Tahun 2024, Laka Lantas Menurun

Empat Calon Taruna Asal NTT Lolos Seleksi Akpol

Polri Tangkal Radikalisme Lewat FGD Bertema “Teroris Musuh Kita Bersama"
