Pemakaman Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang di Kupang Ditangisi Banyak Warga

Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni menyampaikan duka mendalam dari Paus Fransiskus atas wafatnya Uskup Agung Emeritus Mgr Petrus Turang.
Baca Juga:
"Paus Fransiskus juga merasa sedih mendapat kabar kematian Mgr Petrus Turang," kata Hironimus saat membacakan surat duka dari Vatikan
Dia mengatakan, ketokohan yang dimiliki Mgr Petrus Turang sangat kuat dalam menjaga toleransi umat beragama di NTT selama 27 tahun masa episkopal di Keuskupan Agung Kupang.
Hironimus juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden RI. Prabowo Subanto yang menyempatkan waktu melayat di Katedral Jakarta saat jenazah disemayamkan sementara.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam sambutannya mengatakan, almarhum selain melaksanakan tugas kegembalaan sebagai rohaniawan tetapi juga melaksanakan benih-benih cinta kasih dalam pemberdayaan ekonomi umat, dan masyarakat baik di bidang pertanian, peternakan pariwisata, kelautan, perikanan dan perkebunan.
"Mgr Petrus Turang selalu mengutamakan dan mengedepankan agar pelayanan Keuskupan Agung Kupang sungguh terarah pada keseluruhan dan kesejahteraan umat," ungkapnya.
Mgr Petrus Turang juga selalu membuka dialog bersama pemimpin umat agama lain, pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan di NTT, untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
"Kepergian Mgr Petrus Turang bukan saja menjadi duka mendalam bagi umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang, namun umat beragama lain. Hal ini ditandai dengan adanya umat beragama Muslim, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu yang ikut menyambut jenazahnya dari Bandara hingga gereja Katedral," ungkapnya.
"Saya mengenal Mgr Petrus Turang sebagai pribadi yang apa adanya. Beliau tidak akan basa basi berurusan dengan orang, berbicara apa adanya tapi semuanya dalam kasih, selamat jalan Bapak Uskup menuju surga," tutup Melki Laka Lena sambil menahan tangisnya
Ribuan umat memberikan penghormatan terakhir. Penghormatan juga datang dari tujuh uskup dan pejabat daerah dilanjutkan dengan penutupan peti jenazah.
Peti jenazah kemudian diusung keluar dari dalam gereja diikuti para uskup dan keluarga dari Mgr. Petrus Turang ke liang lahat yang terletak di samping gedung gereja katedral.

Polda NTT Panen 20 Ton Jagung Pada Lahan Lima Hektar

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tiga Anak Dibawah Umur Pelaku Pencurian di Kota Kupang Dikenakan Hukuman Wajib Lapor

Warga Oesapa Barat-Kupang 'Curhat' Ke Kapolresta Soal Miras, Balapan Liar dan Pesta Tanpa Batas Waktu

Diterjang Angin, Rumah PHL Polda NTT Roboh Rata Tanah
