Tanah Longsor dan Jembatan Nyaris Putus di Sikka Pasca Hujan

digtara.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi melanda Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka sejak Rabu (1/1/2025) petang. Hal ini menyebabkan tanah longsor dan jembatan yang nyaris putus.

Baca Juga:

• Banjir Sumatera 2025: Refleksi Komunikasi Politik dan Relasi Kuasa dalam Tata Kelola Bencana
• Pembersihan Lahan HGU PT Kharisma Sikka Diwarnai Penghadangan Oleh Masyarakat Adat
• Polisi Penganiaya Dua Warga di Sikka Ditahan dan Segera Jalani Sidang KEPP

Bencana tanah longsor terjadi di Blawuk A, Kabupaten Sikka. Tanah yang longsor hampir menutup separuh jalan. Sementara itu deker atau jembatan kecil hampir putus di jalan negara di Blawuk B, desa Watuomok, kecamatan Talibura, kabupaten Sikka.

Aparat TNI dan Polri dari Koramil 1603-02 dan Sub sektor Nebe mendatangi lokasi bencana di Blawuk A, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Aparat Polri dan TNI kemudian berkoordinasi dengan dinas PU kabupaten Sikka untuk penanganan lebih lanjut.

Sambil mengatur arus lalu lintas di lokasi, polisi dan TNI juga menghimbau kepada pengguna jalan agar mengurangi kecepatan kendaraan saat melintas di lokasi longsor dan selalu berhati-hati karena kondisi jalan dalam keadaan berlumpur dan licin.

Personil Sub Sektor Nebe juga menghimbau kepada para pengguna jalan untuk lokasi deker /jembatan kecil yang hampir putus akibat hujan dan banjir agar kendaraan berukuran besar dan bermuatan berat untuk sementara dilarang lewat sambil menunggu dari Dinas Pekerjaan umum yang sementara mobilisasi alat berat untuk memperbaiki deker tersebut.

Kasat Lantas Polres Sikka, AKP Ratna Yuda Tupong dan Kapolsek Waigete, Iptu I Wayan Artawan bersama anggota Sat Lantas Polres Sikka, anggota Polsek Waigete /Sub Sektor Nebe. anggota Koramil 1603- 02 Talibura dan didampingi instansi terkait mengecek langsung kondisi deker yang nyaris putus di Blawuk B.

Kondisi kerusakan terutama lubang pada deker semakin membesar. Pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sikka juga masih menunggu gelagar jembatan untuk bisa membuat jalan darurat sementara.

Lokasi tersebut merupakan akses jalan provinsi/jalan utama trans Maumere - Larantuka.

Masyarakat pengguna jalan sangat mengharapkan agar kondisi deker tersebut segera diperbaiki agar tidak menghambat para pengguna jalan dari Maumere - Larantuka dan sebaliknya.