Putus Cinta, Nelayan di Sikka Nekat Gantung Diri dalam Kapal Ikan

digtara.com - Anhar (21), nelayan Wuring, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT ditemukan meninggal dunia dalam posisi gantung diri.
Baca Juga:
Korban ditemukan gantung diri di dalam kapal ikan KMB 02 di pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka pada Rabu (28/8/2024) malam.
Pada Rabu malam, korban dan rekannya Yohanes Ngaji alias Yohan (21) menjaga kapal ikan KMB 02 di pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka.
Kedua nelayan yang berasal dari Kabupaten Sikka ini menjaga kapal ikan KMB 02 dari pukul 18.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
Sekitar pukul 23.00 wita, Yohan ke dalam kamar mesin untuk menguras air.
Setelah menguras air, Yohan menuju ke dek atas kapal.
Sesampainya di dek atas kapal, Yohan melihat korban sudah dalam posisi tergantung di atas besi yang berada di bagian atap kapal ikan KMB 02.
Melihat kejadian tersebut, Yohan kemudian membangunkan rekannya, Muhamad Tedy (21) yang saat itu berada di kapal perikanan All One Star yang sedang berada di samping kapal KMB 02.
Yohan mengajak Muhamad Tedy untuk secara bersama-sama melihat korban.
Karena takut maka Yohan menelepon Abdul Halim (42) yang juga merupakan kapten kapal ikan KMB 02.
Setelah memastikan kondisi korban, maka Abdul Halim ke Polres Sikka untuk melaporkan kejadian tersebut guna mendapatkan penanganan langsung oleh pihak kepolisian.
Kasi Humas Polres Sikka, AKP Susanto yang dikonfirnasi Kamis (29/8/2024) mengakui kalau polisi langsung ke lokasi kejadian pasca menerima laporan kasus ini.
Tim Inafis Polres Sikka juga ke lokasi kejadian melakukan identifikasi.
Dugaan awal korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena putus cinta.
Informasi tersebut diperoleh dari Yohan yang mendengar langsung cerita dari korban sebelum meninggal.
Pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 Wita, saat berada di haluan kapal KMB 02, korban curhat kalau dirinya telah diputus oleh pacarnya yang berada di Desa Pemana, Kabupaten Sikka.
Jenazah korban Anhar kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD Tc.Hillers Maumere, Kabupaten Sikka untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Dokter yang melakukan visum memastikan kalau tidak ada tanda-tanda kekerasan. "Korban murni gantung diri," ujar Susanto.
Keluarga korban juga iklas menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah.
Keluarga kemudian membuat pernyataan tertulis diwakili paman korban, Sulhan Ali.

Sampan Terbalik Diterpa Gelombang, Satu Nelayan di Kupang Hilang dan Dua Nelayan Lainnya Selamat

Kapal Mati Mesin, Enam Nelayan Asal Alor-NTT Terombang Ambing di Laut

Tiga Tahun Terakhir, Ditpolairud Polda NTT selesaikan 25 kasus Bom Ikan di Wilayah NTT

Tangkap Ikan Dengan Bom Rakitan, Dua Nelayan di Sikka Terancam Enam Tahun Penjara

Polda NTT Tegaskan Kematian Yohana Fransiska Serwutun Murni Gantung Diri
