Kamis, 03 Juli 2025

Polisi Segera Periksa Manajemen RSUD SK Lerik Pasca Tewasnya Bocah dalam IPAL

Imanuel Lodja - Rabu, 07 Agustus 2024 08:32 WIB
Polisi Segera Periksa Manajemen RSUD SK Lerik Pasca Tewasnya Bocah dalam IPAL
istimewa
Polisi Segera Periksa Manajemen RSUD SK Lerik Pasca Tewasnya Bocah dalam IPAL

digtara.com - Penyidik Polresta Kupang segera meminta keterangan dan memeriksa manajemen RSUD SK Lerik Kota Kupang terkait jatuhnya bocah dalam Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) pada Selasa (6/8/2024) petang.

Baca Juga:

Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, Selasa (6/8/2024) malam mengatakan berdasarkan informasi awal ditemukan jenazah seorang bocah di dalam lubang Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit SK. Lerik Kota Kupang sekitar pukul 15.00 Wita.

Sebelum ditemukan, korban bersama adiknya sedang bermain di lokasi sekitar Rumah Sakit SK. Lerik.

"Keduanya bermain di lokasi rumah sakit sambil menemani orang tuanya bekerja di situ," ujar Kapolresta Kupang Kota.

Kapolresta menilai kalau kejadian ini akibat kurangnya pengawasan dari orang tua sehingga saat bermain di sekitar lubang IPAL, korban terperosok karena menginjak penutup lubang yang keropos dan sudah lapuk.

Apalagi di lokasi tersebut tidak dipasang pembatas sehingga korban bebas masuk ke lokasi IPAL.

"Lubang IPAL itu dalamnya sekitar 4 meter sementara air yang tergenang tingginya sekitar 3 meter. Diduga karena panik korban tenggelam dan dinyatakan meninggal dunia," jelas Kombes Pol Aldinan Manurung.

Ia menyebut kasus ini dalam proses penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.

"Tentunya kami akan mengambil keterangan dari pihak manajemen rumah sakit dan juga orang tua korban sehingga kasus ini menjadi terang-benderang," tandasnya.

Dari hasil olah TKP, tambahnya, diduga adanya kurang kehati-hatian dari orang tua dalam mengawasi anaknya bermain di sekitar rumah sakit sehingga terjadi peristiwa tenggelam.

"Kurang hati-hati tetapi kami juga akan meminta keterangan dari pihak rumah sakit terkait sistem sanitasi. Apalagi lokasi IPAL itu sudah ada tanda bahaya dan dipasang rantai plastik namun akan diperdalam lagi tata cara dan pembangunan pembuatanya," tandasnya.

Polisi langsung memasang garis polisi di lokasi kejadian sejak Selasa (6/8/2024) malam.

Affandra Muhammad Arsya Nasution alias Arzad Nasution, bocah berusia 7 tahun tewas setelah terjatuh ke dalam kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Rumah Sakit (RS) SK Lerik Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/8/2024).

Bocah laki-laki tersebut merupakan siswa kelas 1 SD di Kupang. Bocah tujuh tahun itu awalnya dijemput oleh ayahnya, Alwi dan dibawa ke RS SK Lerik. Sebab, ayahnya merupakan karyawan di RS SK Lerik.

Diketahui, bak penampung limbah tersebut tidak dipagari. Penutupnya juga hanya menggunakan seng bekas yang sudah keropos. Bak tersebut berukuran kedalaman sekitar dua meter dengan panjang lima meter dan lebar tiga meter.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah SK. Lerik Kupang belum ingin berkomentar atas kejadian tewasnya siswa SD yang yang terjatuh masuk dalam sebuah bak penampungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD SK Lerik Kupang, drg Dian Sukmawati Arkiang, yang ingin diwawancarai atas peristiwa itu langsung naik ke mobil dan belum mau diwawancarai.

Ia langsung bergegas mengikuti keluarga korban pada Selasa petang dengan mobil dinasnya.

M. Mustafa (50), yang merupakan paman kandung korban sangat menyayangkan keamanan di rumah sakit itu.

Ia mengaku seharusnya pengamanan tempat limbah harusnya diperketat karena merupakan barang beracun.

Daud (38), salah seorang cleaning service di RSUD SK Lerik Kupang mengaku kalau sebelum kejadian mereka sedang melakukan briefing untuk pulang ke rumah.

Tiba - tiba ia mendengar informasi korban tenggelam di tempat IPAL. Daud bersama Rizal dan Aris langsung ke lokasi kejadian.

Mereka melihat ayah korban sedang berusaha mencari korban di dalam bak IPAL yang dipenuhi air dengan kedalaman kurang lebih 3 meter.

Daud, Rizal dan Aris pun membantu mencari korban.

Ayah korban menemukan korban tenggelam di dalam bak IPAL. Ayah korban pun berteriak histeris meminta bantuan dari teman - teman yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Mereka mengevakuasi korban yang dalam keadaan lemas dan tidak berdaya lagi.

Ayah korban langsung melakukan tindakan pertolongan awal namun korban tetap tidak sadarkan diri sehingga ayah korban dan teman - teman sekitar lokasi kejadian langsung membawa korban ke ruangan IGD RSUD SK Lerik untuk mendapat tindakan medis dari dokter.

Korban tidak berhasil diselamatkan dan dinyatakan oleh dokter bahwa korban telah meninggal dunia.

Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Ayah korban sendiri merupakan teknisi Instalasi Sanitasi di RSUD SK Lerik Kota Kupang.

Setiap korban pulang sekolah, ayah korban menjemput dan membawa korban ke tempat kerjanya di RSUD SK Lerik Kupang.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kasus Paman Cabuli Lima Ponakan di Alak-Kupang Diserahkan ke Jaksa

Kasus Paman Cabuli Lima Ponakan di Alak-Kupang Diserahkan ke Jaksa

Polres Kupang Musnahkan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat Usai HUT Bhayangkara

Polres Kupang Musnahkan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat Usai HUT Bhayangkara

Hilang di Gunung Babnain-Mutis, Dua Pendaki Asal Kupang Ditemukan Selamat

Hilang di Gunung Babnain-Mutis, Dua Pendaki Asal Kupang Ditemukan Selamat

Mantan Kapolres Kupang Dapat Tanda Kehormatan Satya Lencana Bintang Bhayangkara Nararya

Mantan Kapolres Kupang Dapat Tanda Kehormatan Satya Lencana Bintang Bhayangkara Nararya

Polres Kupang Gelar Kenaikan Pangkat 49 Personil

Polres Kupang Gelar Kenaikan Pangkat 49 Personil

Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT

Veki Poro dan Wene Lodo, Dua Pendaki Asal Kupang Hilang di Gunung Mutis-NTT

Komentar
Berita Terbaru