Selasa, 02 September 2025

Tim Medis Bid Dokkes Polda NTT Otopsi Jenazah Bayi yang Dibuang Ibunya dalam Koper

Imanuel Lodja - Rabu, 24 April 2024 15:32 WIB
Tim Medis Bid Dokkes Polda NTT Otopsi Jenazah Bayi yang Dibuang Ibunya dalam Koper
istimewa
Tim Medis Bid Dokkes Polda NTT Otopsi Jenazah Bayi yang Dibuang Ibunya dalam Koper

digtara.com - Tim medis dari Bid Dokkes Polda NTT dan rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang melakukan otopsi terhadap bayi laki-laki yang dibuang ibunya di dalam koper.

Baca Juga:

Otopsi dilakukan di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, Rabu (24/4/2024) siang.

Otopsi dipimpin AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan SpF MHKes, Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda NTT bersama Bripka Robert Mesakh, Briptu Dhian N Umbunay, SKM, Briptu Saint Valenthino Tefnai, AMd.Kep dan Yefta Baitanu.

Hadir pula Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung, Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota, AKP Yohanis Suhardi serta Kanit PPA Satreskrim Polresta Kupang Kota.

Otopsi dilakukan jenazah bayi berjenis kelamin pria ini atas permintaan dari pihak penyidik Unit PPA Satreskrim Polresta Kupang Kota

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung yang dikonfirmasi Rabu (24/4/2024) siang membenarkan hal tersebut.
"Iya (otopsi) oleh tim medis di ruang IPJ RSB Kupang," tandas Kapolresta Kupang Kota.

Jenazah bayi tersebut dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang karena ibu bayi melahirkan di kos sehingga ibu kos membawa bayi dan ibu bayi ke rumah sakit Bhayangkara.

Di rumah sakit Bhayangkara Kupang, petugas medis membantu mengeluarkan plasenta.

Kemudian ibu kos melapor kejadian ini ke polisi di Polresta Kupang Kota.

Menindaklanjuti laporan polisi ini, pihak Polresta Kupang Kota meminta dilakukan otopsi korban bayi tersebut untuk mengetahui penyebab kematian.

Hasil pemeriksaan luar bahwa bayi yang diotopsi berjenis kelamin laki-laki dan lahir dalam kondisi hidup.

"Hasilnya akan dibuatkan dalam bentuk visum kemudian diberikan ke penydik Polresta Kupang Kota," ujar AKBP dr Edy Syahputra Hasibuan, SpF MHKes.

Pihak rumah sakit juga menunggu orang tua dan kerabat dari korban dan bayi tersebut untuk diserahkan.

Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) SatReskrim Polresta Kupang Kota tetap memproses DN (17), siswi kelas II SMK Sanjaya Bajawa, Kabupaten Ngada.

DN masih dirawat di rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang sejak Selasa (23/4/2024) malam.

"Walaupun ia (DN) masih dibawah umur, kita akan tetap proses (hukum) yang bersangkutan karena melakukan perbuatan melawan hukum," ujar Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung saat dikonfirmasi, Rabu (24/4/2024) di Polresta Kupang Kota.

Penyidik masih menunggu DN menjalani perawatan medis.

"Setelah pulih maka penyidik PPA segera meminta keterangan dan memeriksa DN," ujar mantan Wadir Resnarkoba Polda NTT ini.

Penyidik Unit PPA Polresta Kupang Kota yang menangani kasus ini juga akan memeriksa sejumlah saksi seperti ibu kost, rekan korban dan bidan termasuk memanggil pacar korban dari Kabupaten Ngada.

"kita akan panggil pacar korban untuk dimintai keterangan sebagai saksi," tegas mantan Kapolres Kupang ini.

Diakui kalau DN masih membutuhkan perawatan intensif pasca melahirkan seorang diri di kamar kostnya pada Selasa (23/4/2024) petang.

"Pelaku masih dirawat. Begitu sudah pulih maka kita langsung periksa dan tetap kita proses sesuai ketentuan yang berlaku," tegas alumni Akpol tahun 2000 ini.

DN bakal dijerat dan dikenakan pasal dalam undang-undang perlindungan anak. "Kasusnya sudah ditangani penyidik (Unit PPA)," tandas Kapolresta Kupang Kota.

DN (17), seorang siswi kelas II SMK Sanjaya Bajawa Kabupaten Ngada, NTT melahirkan secara tiba-tiba di kamar kost nya pada Selasa (23/4/2024) petang sekitar pukul 16.00 wita.

DN merupakan satu dari 18 orang siswa dari sekolah tersebut yang baru 4 bulan melakukan magang di beberapa tempat praktek di Kota Kupang.

Ia magang di kantor injeksi laptop di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.

DN dan belasan rekannya selama beberapa bulan ini tinggal di kost milik Fin di Muara Abu, RT 01/RW 01, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Di salah satu kamar kost tersebut, DN melahirkan seorang diri tanpa bantuan orang lain.

Secara tiba-tiba, DN merasakan sakit perut dan tiba-tiba melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki.

DN yang panik kemudian bingung karena bayi yang dilahirkan masih hidup. "Saya merasakan bayi yang saya lahirkan masih ada denyut jantung," tutur DN saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, Selasa (23/4/2024) malam.

DN mengaku masih mencium bayi yang dilahirkan kemudian ia memberanikan diri memotong tali pusar bayi dari plasenta/ari-ari.

DN pun membungkus bayi nya dengan kain dan memasukkan bayi tersebut dalam koper pakaian dalam posisi tertelungkup dan kemudian menutup tubuh bayi dengan pakaian kemudian menutup koper dan meletakkan di sudut kamar.

DN pun berdiam diri dalam kamar dan mengabari rekannya melalui whatsapp.

Sejumlah rekannya mengetuk pintu kamar kost namun DN yang takut enggan membuka pintu kamar kost.

Beberapa rekan DN melaporkan ke ibu kost. Kebetulan di sekitar tempat tinggal mereka ada seorang bidan yang juga istri seorang anggota Polri.

Bidan dan ibu kost pun datang mengetuk pintu kamar DN dan DN pun membuka pintu kamar.

Bidan dan ibu kost sempat menginterogasi DN dan DN masih bungkam.

Saat itu DN sudah mengalami pendarahan. Namun karena bidan dan ibu kost tidak melihat bayi maka mereka pun terus mendesak DN.

Sambil menangis dan ketakutan, DN pun menunjuk koper berisi bayi yang baru dilahirkan.

Bidan, ibu kost dan rekan-rekan korban kaget menemukan bayi laki-laki sudah meninggal dunia dan ditutup pakaian dalam koper.

Mereka melaporkan ke Polsek Kota Lama dan mengevakuasi DN dan bayi nya.

Ka SPKT, Aiptu Mick Terru dan Kanit Reskrim Polsek Kota Lama, AKP Sjalom Rohi pun menginterogasi DN di ruang IGD Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

DN mengaku kalau di Bajawa ia berpacaran dengan FR (17), siswa kelas II SMA Negeri II Bajawa.

DN mengaku sebelum datang magang ke Kota Kupang, ia sudah menyampaikan perihal kehamilannya kepada FR namun tidak ada tanggapan.

DN mengaku sudah merasakan sakit perut sejak Minggu (21/4/2024) namun baru pada Selasa petang ia merasakan sakit yang begitu terasa dan tiba-tiba melahirkan.

Ia memperkirakan kalau bayi yang dilahirkan baru berusia 7 bulan.
Vicky dan Diego, dua rekan DN mengaku kalau mereka kaget mendapat kabar soal DN melahirkan.

"Memang kami dapat kabar kalau DN hamil tapi kami tidak percaya. Tadi kami ikut ketuk kamarnya karena DN tidak mau buka pintu kamar kost," ujar Viky.

DN kemudian menjalani perawatan medis di rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.

Ibu kost pun ke Polresta Kupang Kota melaporkan kasus ini.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Diterima Forkopimda, Unjuk Rasa Elemen Masyarakat di Kupang Berakhir Damai

Diterima Forkopimda, Unjuk Rasa Elemen Masyarakat di Kupang Berakhir Damai

Polresta Kupang Kota Kerahkan Ratusan Personil Amankan Aksi Demonstrasi

Polresta Kupang Kota Kerahkan Ratusan Personil Amankan Aksi Demonstrasi

Bertengkar Dengan Pasangannya, Pria di Kupang Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Bertengkar Dengan Pasangannya, Pria di Kupang Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Tiga Wakapolres di NTT Dimutasi, Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polres Kupang Pun Pindah Tugas

Tiga Wakapolres di NTT Dimutasi, Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polres Kupang Pun Pindah Tugas

Antisipasi Aksi Unjuk Rasa, Polres Kupang Siagakan Peralatan Dalmas dan Rantis Sabhara

Antisipasi Aksi Unjuk Rasa, Polres Kupang Siagakan Peralatan Dalmas dan Rantis Sabhara

Basarnas Kupang Perkuat Kapasitas SAR di Perairan TTU

Basarnas Kupang Perkuat Kapasitas SAR di Perairan TTU

Komentar
Berita Terbaru