Ungkap Kasus Pembunuhan di Adonara, Polisi Periksa Saksi dan Cari Barang Bukti

digtara.com - Penyidik Satreskrim Polres Flores Timur dan Polsek Adonara masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus pembunuhan di Adonara.

Baca Juga:

• Berkas P21, Berkas Kasus Pembunuhan di Kuaklalo Kabupaten Kupang Dilimpahkan ke JPU
• Hanya Diputus Hakim 20 Tahun, Keluarga Korban Pembunuhan Istri oleh Suami Keberatan dan Minta JPU Banding
• Dapat Tambahan 198 Bintara Baru, Kapolda NTT Minta Polisi Dekat dengan Masyarakat

"Penyidik masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, pengumpulan keterangan untuk mengungkap pelaku dan mencari barang bukti alat tajam yang digunakan pelaku," ujar Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita saat dikonfirmasi Kamis (23/11/2023).

Polisi baru mengamankan barang bukti pakaian korban dan meminta keterangan dari beberapa pihak.

Kapolres juga menyebutkan kalau hasil pemeriksaan medis bahwa korban dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah.

Pada pemeriksaan terhadap korban, ditemukan luka terbuka tebasan barang tajam di kepala bagian depan, bahu kiri, pinggang dan punggung.

Korban Yohanes Sili Boli (61), warga Dusun I, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur ditemukan meninggal dunia pada Senin (20/11/2023) pagi sekitar pukul 05.30 wita di kebun /ladang Kaha, Desa Pledo, Kecamatan Witihama.

Saat di TKP, korban ditemukan dalam posisi tergeletak berlumuran darah dengan tubuh penuh luka sabetan diduga barang tajam.

Informasi pemilik kebun bahwa pada Senin 20 November 2023 sekira pukul 05.50 Wita, dia melihat ada bercak darah berceceran di sekitar pondoknya sehingga perkiraan bahwa kambing peliharaannya digigit anjing liar.

Selanjutnya ia mengecek kambingnya di kandang dan kambing peliharaannya dalam keadaan baik-baik saja.

Ia ke pondoknya, setelah sampai di pondoknya ia melihat sesosok mayat terkapar di samping pondoknya dengan kondisi bersimbah darah dan dengan tubuh penuh luka sabetan diduga benda tajam.

Dalam kondisi panik dan ketakutan, ia memastikan identitas mayat yang setelah dipastikan bernama Yohanes Sili Boli.