Isu Beras Plastik Merebak di Medan, Pedagang: Bohong Itu, Biar Resah Masyarakat
digtara.com - Kabar beredarnya beras sintetis di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) membuat resah masyarakat. Isu beras sintetis ini mencuat setelah adanya pengakuan dari seorang ibu yang membeli beras premium 10 kg di Pasar Pringgan, Jalan Iskandar Muda Medan.
Baca Juga:
Usai membeli beras premium dan memasaknya, nasi terasa tidak seperti biasanya hingga muncul asumsi beras yang dibeli merupakan beras sintetis. Salah seorang pedagang di Pasar Pringgan Sudarno mengatakan jika isu beras sintetis merupakan kabar yang menyesatkan.
"Itu gak mungkin (adanya beras sintetis), gimana plastik dimasak, itu bohong-bohong aja," katanya melansir suara.com, Rabu (11/10/2023).
Menurut Sudarno, beredarnya isu beras sintetis tidak terlalu berdampak kepada pembelian beras di tokonya. Dirinya mengaku hal yang paling membuat sepinya pembelian adalah harga beras yang mahal.
"Udah beberapa bulan terakhir sepi, bukan karena isu beras sintetis," ucapnya.
Saat ini harga beras mengalami kenaikan signifikan. Untuk beras 30 kg sebelumnya dijual Rp 300 ribu kini sudah menjadi Rp 400 ribu.
"Naik Rp 100 ribu itu kan dah banyak itu," cetusnya.
Oleh karena itu, Sudarno menilai isu beras sintetis ini merupakan isu tidak benar yang hanya membuat resah masyarakat.
"Bohong itu, biar resah masyarakat," tukasnya.
Pemkot Medan cek sampel beras di Pasar Pringgan
Pemkot Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan sidak ke Pasar Pringgan untuk mengecek kebenaran beras sintetis tersebut.
"Karena kemarin ada berita, diindikasikan ada beredar beras sintetis yang ditemukan di Pasar Pringgan sehingga kita fokuskan hari ini di Pasar Pringgan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Medan, Gelora Ginting.
Dalam sidak tersebut, pihaknya mengambil sampel beras dari toko grosir maupun pengecer di Pasar Pringgan. Selain melakukan pengambilan sampel, pihaknya juga menanyakan dari mana pasokan beras.
"Ternyata pemasok Pasar Pringgan itu masih beras lokal, tidak ada dari beras di luar Sumatera Utara. Rata-rata dari Sunggal, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai," ungkapnya.