Aparat Kepolisian Reka Ulang Kasus Pembunuhan di Sabu Raijua

digtara.com – Penyidik Satreskrim Polres Sabu Raijua menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di Kabupaten Sabu Raijua.

Baca Juga:

• Cabuli Bocah Usia 10 Tahun, Kakek di Sabu Raijua Diamankan Polisi
• Jelang Lebaran, Polres Sabu Raijua Cek Harga Sembako di Toko dan Harga BBM di SPBU
• Polisi Dalami Motif Siswi di Sabu Raijua Gantung Diri

“Agar adanya persesuaian antara keterangan yang saksi berikan saat di BAP dan tersangka maka diadakan rekonstruksi sebagai bagian dari pada proses penyidikan tindak pidana dimaksud,” ujar Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Naatonis saat dikonfirmasi Senin (28/8/2023).

Rekonstruksi dilaksanakan akhir pekan lalu di lokasi kejadian di pasar Eilogo di Dusun V, Desa Eilogo RT 007/RW 004, kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua dibawah pengamanan kendali Plh Kabag Ops Polres Sabu Raijua, AKP Anggoro, Kasat Samapta, AKP Mikael Wila Here dan Kasat Binmas, AKP David Lasa.

Baca: Dituntut 9 Tahun, Terdakwa Kasus Persetubuhan Anak di Sabu Raijua Malah Divonis 5 Bulan

Reka ulang dipimpin Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua, Iptu Markus Yosephus Foes serta diamankan anggota Polsek Sabu Timur dan anggota Polres Sabu Raijua.

Kasus pembunuhan tersebut dilakukan oleh tersangka HRU alias Dolar terhadap korban JBSM.

Dalam rekonstruksi tersebut, terdapat 6 orang saksi yang dihadirkan.

Ada 19 adegan yang diperagakan saksi dan tersangka.

Adegan diawali saat Kaho Ludji datang ke tempat kejadian sekitar pukul 13.00 wita untuk membeli sirih pinang yang jaraknya ke tempat kejadian sekitar 25 meter.

Warga lain seperti Daniel Riwu Wolo, Robinson Wila Dale, Rino Rivaldi Leo Ga dan Paulus Raga juga datang ke tempat kejadian.

Sesaat kemudian, korban datang ke tempat kejadian dan berdiri di pasar.

Tersangka juga datang ke tempat kejadian dan tersangka bertemu dengan korban di tempat kejadian.

Saat itu tersangka memegang pisau yang disimpan di pinggang sebelah kanan.

Kemudian tersangka mengejar korban dengan memegang pisau.

Tersangka menikam korban menggunakan pisau yang dipegang tersangka menggunakan tangan kanan sebanyak 3 kali.

Namun tikaman yang pertama dan kedua tidak mengenai korban dan yang ketiga mengenai dada bagian kanan korban.

Setelah menikam korban, tersangka mengamuk sambil memegang pisau.
Warga lain seperti Charles Rino lari ke sepeda motor mereka dan melaporkan kejadian tersebut di Kapospol Liae.

Pasca ditikam tersangka, korban jatuh dan kemudian korban bangun berjalan sekitar 1 meter sambil memegang dada kanan dan terjatuh sehingga korban meninggal.

Pasca menikam korban, tersangka mengejar Paulus Raga dengan menggunakan pisau yang dipakai untuk menikam korban.

Tersangka sempat menikam Paulus sebanyak 3 kali dari arah depan namun Paulus menghindar dan kemudian tersangka menikam Paulus dari arah belakang namun lagi-lagi Paulus menghindar dan mengenai jari telunjuk sebelah kiri.

Setelah tersangka mengejar Paulus, datang mobil ambulans dan kemudian tersangka mengejar sampai di jalan raya.

Kapospol Liae mengamankan tersangka dan membawanya menggunakan sepeda motor.
Dalam perjalanan, Kapospol Liae mengambil pisau dari tersangka yang dipakai untuk membunuh korban.

Pisau yang dibuang tersangka jatuh ke semak-semak.

Sementara itu beberapa warga mengangkat korban ke mobil ambulance dan dievakuasi ke rumah

RHU alias D menikam korban JBSM alias Jemy dengan pisau saat RHU baru mengkonsumsi minuman keras hingga mabuk.

Aksi ini dilakukan RHU di RT 07/RW 04, Dusun II, Desa Eilogo, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua, NTT.

Sekitar pukul 16.00 wita, korban berada di tempat keramaian dalam rangka perayaan HUT RI 17 Agustus.

RHU yang mabuk dalam pengaruh alkohol datang dan membuat keributan di lokasi perayaan 17 Agustus.

RHU menyerang korban menggunakan sebilah pisau yang sudah dibawa tersangka.

Tersangka RHU alias D menyerang korban 3 kali dengan pisau dengan cara menikam ke arah depan korban.

Saat ayunan yang ketiga kali nya, korban terjatuh. Saat itulah tersangka RHU menindih korban dan menikam tepat di bagian dada kanan yang mengakibatkan luka tusuk dan korban meninggal dunia.

Pasca menikam korban, tersangka kembali berulah. Ia mengejar beberapa orang yang berada di lokasi kejadian.

Salah satu warga yang hadir di lokasi tersebut nyaris ditikam dengan pisau oleh tersangka.

Beruntung warga tersebut menepis dan menangkis tikaman pisau yang ditikam kepadanya secara berulang-ulang sehingga tidak mengalami luka serius. Tikaman hanya mengenai jarinya.

Saat aparat kepolisian datang ke lokasi kejadian dan berusaha mengamankan tersangka, saat itu tersangka menyerang anggota menggunakan pisau yang dipakai oleh tersangka membunuh/menganiaya korban.

Anggota Polres Sabu Raijua menangkap tersangka di Kecamatan Sabu Liae.

Kapolres Sabu Raijua AKBP Paulus Naatonis mengaku kalau pihaknya sudah menahan pelaku dan memeriksa 7 orang saksi.

Kapolres memastikan kalau tersangka dibawah pengaruh alkohol.

Pelaku dijerat pasal 338 KUHP subsider 351 ayat (3) KUHP karena tersangka menganiaya korban yang mengakibatkan korban meninggal dengan ancaman pidana paling lama 7 tahun penjara.

“Pelaku dijerat pasal 338 subsider 351 KUHP ayat 3 termasuk penganiayaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dengan ancaman pidana paling lama 7 tahun, dalam proses penyelidikan bisa saja dikenakan pasal berlapis misalnya kepemilikan senjata tajam yang tak memiliki izin,” tambah Kapolres Sabu Raijua.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Aparat Kepolisian Reka Ulang Kasus Pembunuhan di Sabu Raijua