Sudah Tiga Korban Meninggal Dunia Akibat Gigitan Anjing Rabies di TTS

digtara.com – Korban kasus gigitan anjing yang diduga rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah.
Baca Juga:
- Sejumlah Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Mual dan Muntah Usai Menikmmati Makanan MBG
- Pulang Nonton Pentas Seni Dan Dituduh Selingkuh, IRT Di Kabupaten TTS Dianiaya Suami Hingga Tiga Jari Tangan Putus
- Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas
Hingga Jumat (16/6/2023) jumlah korban gigitan anjing bertambah menjadi 322 orang, dengan korban meninggal dunia berjumlah tiga orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, Ria Tahun mengatakan, korban gigitan anjing hingga meninggal dunia kini berjumlah tiga orang. Masing-masing berinisial AB (45) asal Desa Fenun, AGK (5) asal Kualin dan DM (3, 4) asal Kokoi.
Baca: Polisi – Pemerintah Bersama Masyarakat Gelar Operasi Pemusnahan Hewan Penyebar Rabies
“Gejala yang dirasakan para korban yakni demam, takut air, takut terhadap cahaya, serta takut pergerakan angin,” jelasnya, Jumat (16/6/2023).
Menurut Ria Tahun, hingga saat ini jumlah korban gigitan anjing di Kabupaten TTS bertambah menjadi 377 orang, dengan lokasi penyebaran di 25 kecamatan dan 106 desa.
“Korban balita 56 orang, anak usia sekolah 104 orang, usia produktif berjumlah 137 orang. Sedangkan lansia berjumlah 40 orang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, korban yang digigit pada bagian leher, wajah dan kepala berjumlah 21 orang, pada bahu kebawah sampai lutut dan juga tangan sebanyak 149. Sedangkan korban gigitan pada bagian tubuh betis kebawah sampai jari-jari kaki berjumlah 184 orang.
“Gejala khas rabies terdapat pada tiga orang korban. Gejala tidak khas sebanyak 54 orang, sedangkan tidak atau belum menunjukkan gejala berjumlah 280 orang,” ungkap Ria Tahun.
Polisi dan TNI Eliminasi Anjing Bergejala Rabies
Tindaklanjuti instruksi Bupati Kabupaten TTS, aparat Kepolisian bersama TNI menyusuri kebun, serta pekarangan rumah warga Kecamatan Amanatun Selatan, untuk mencari anjing bergejala rabies.
Dalam pencarian tersebut jika ditemukan anjing bergejala rabies oleh petugas, maka akan dieliminasi menggunakan senapan angin.
Hal ini dilakukan agar korban gigitan tidak meluas.
“Kabupaten TTS memang sementara ini ditetapkan KLB rabies, sehingga atas kebijakan bupati dan mencegah korban gigitan makin meluas, maka petugas mengambil langkah eliminasi,” kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami diĀ Google News
Sudah Tiga Korban Meninggal Dunia Akibat Gigitan Anjing Rabies di TTS

Sejumlah Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Mual dan Muntah Usai Menikmmati Makanan MBG

Pulang Nonton Pentas Seni Dan Dituduh Selingkuh, IRT Di Kabupaten TTS Dianiaya Suami Hingga Tiga Jari Tangan Putus

Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas

Curi Sapi Pakai Senpira, Tiga Warga TTS-NTT Ditangkap Polisi

Remaja di Kabupaten TTS-NTT Diperkosa dan Dianiaya Hingga Trauma
