Hilang dari Rumah, Kakek di Kabupaten TTS Ditemukan Meninggal di Bawah Pohon Asam

digtara.com – Simon Tse (70), warga RT 12/RW 03, Dusun B, Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ditemukan tewas pada Selasa (17/1/2023).

Baca Juga:

• Sejumlah Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten TTS-NTT Mual dan Muntah Usai Menikmmati Makanan MBG
• Pulang Nonton Pentas Seni Dan Dituduh Selingkuh, IRT Di Kabupaten TTS Dianiaya Suami Hingga Tiga Jari Tangan Putus
• Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas

Korban ditemukan tewas di bawah pohon dalam kebun milik Markus Tse di Oetunu, dusun B, Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten TTS.

Kapolsek Batuputih Iptu Jenedy Lian yang dikonfirmasi Rabu (18/1/2023) membenarkan kejadian ini.

Disebutkan kalau pada Senin (16/1/2023) sekitar pukul 05.30 Wita, korban pergi ke rumah Yuliana Tse.

Baca: Tinggalkan Tugas, Dua Anggota Satuan Brimob Polda NTT Dipecat

Saat itu anak korban Jhoni Tse sempat memanggil korban untung singgah di rumah dan minum kopi.

Namun korban berkata bahwa korban ingin ke rumah Yuliana Tse.

Pada pukul 08.00 Wita, korban kembali ke rumah dan minum kopi namun setelah itu korban keluar rumah dan tidak kembali lagi ke rumah.

Pada pukul 17.30 wita, istri korban Marsalina Tse (60) sempat mencari korban di rumah kebun namun tidak menemukan korban.

Karena belum menemukan korban, anak kandung korban, Jhoni Tse kemudian pergi berdoa di Tetaf dan setelah itu keluarga pun terus mencari korban namun tidak menemukan korba.

Selasa (17/1/2023), sekitar pukul 12.00 wita, kerabat korban Taroci Nitsae menemukan korban di bawah pohon asam di kebun Markus Tse. Ia pun langsung memberitahukan kepada keluarga yang lain.

Polisi mendatangkan petugas medis dari Puskesmas Tetaf dipimpin Rambu Tse bersama dengan 3 perawat.

Hasil visum menunjukkan bahwa korban korban meninggal dunia sudah lebih dari 6 jam sebelum ditemukan.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah terjadi kaku mayat. Pada wajah korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. terdapat lebam mayat pada wajah korban, dada sampai perut, pada bagian bibir dan hidung korban mengeluarkan darah.

“Diduga kuat korban meninggal akibat penyakit dalam yang diderita oleh korban,” tandas Kapolsek Batu Putih.

Keluarga korban menerima kematian korban dan menolak untuk dilakukan otopsi.

Keluarga kemudian membuat surat pernyataan menerima kematian korban dan menolak otopsi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Hilang dari Rumah, Kakek di Kabupaten TTS Ditemukan Meninggal di Bawah Pohon Asam