Selasa, 01 Juli 2025

Ditanya Soal Uang Kios, Remaja di NTT Malah Gantung Diri

Imanuel Lodja - Sabtu, 02 Oktober 2021 01:25 WIB
Ditanya Soal Uang Kios, Remaja di NTT Malah Gantung Diri

digtara.com – Rasa duka mendalam dialami salah satu keluarga di Ngada, NTT. Hal itu terjadi setelah AKD alias Alian (16), remaja yang juga pelajar kelas II SMA di Kota Komba, Kabupaten Ngada, NTT ditemukan tewas gantung diri, Jumat (1/10/2021).

Baca Juga:

Warga RT 008/RW 004, Dusun Bedha, Desa Legelapu, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada yang masih di bawah umur ini ditemukan tergantung di pohon dekat rumahnya.

Baca: Tolak Suguhan Miras, Pemuda di NTT Dihajar Kerabatnya hingga Babak Belur

Korban ditemukan pertama kali oleh ayah kandungnya Dominikus Do (47) yang kemudian memberitahukan ibu korban Theresia Yanti (35) dan adik korban DBJ (7).

Awalnya pada Kamis (30/9/2021), korban menjaga barang dagangan di kios milik orangtuanya.

Sekitar pukul 14.00 wita, ayah korban Dominikus pulang ke rumah dan menanyakan kepada korban tentang uang hasil penjualan barang di kios.

Dominikus melihat sejumlah barang dagangan di kios sudah laku terjual namun tidak ada uang hasil jualan.

Korban menjawab kalau ada uang Rp 500.000 di atas lemari. Namun Dominikus memastikan uang Rp 500.000 di atas lemari adalah hasil penjualan pada Rabu (29/9/2021).

Remaja NTT tewas bunuh diri
Korban di rumah sakit.

Merasa terpojok, korban pun diam. Dominikus kemudian ke kebun milik om Sis yang berjarak 200 meter dari rumahnya untuk mengiris tuak dari pohon lontar.

Bersamaan itu juga korban Alian keluar meninggalkan rumah tanpa pamit.

Sore hari, Dominikus kembali ke rumah dan tidak melihat korban.

Dominikus sempat menanyakan keberadaan korban kepada istrinya Theresia Yanti namun Theresia pun mengaku kalau korban belum pulang dan ia tidak mengetahui keberadaan korban.

Hingga malam hari, korban Alian belum juga kunjung pulang ke rumah.

Dominikus awalnya menduga korban kabur ke rumah neneknya di Waelengga, Kecamatan Manggarai Timur untuk menginap di sana.

Jumat (1/10/2021) pagi, Dominikus memeriksa setiap kamar di rumah nya dan mengecek kamar korban namun korban belum juga pulang.

Dominikus melanjutkan pekerjaan mengiris tuak di kebun milik om Sis.

Siang hari, Dominikus pulang ke rumah usai mengiris tuak dan juga belum menemukan korban.

Dominikus mulai kuatir sehingga ia mencari korban di sekitar radius rumah korban hingga ke jembatan kali Waemokel namun tidak menemukan korban.

Dominikus Do melanjutkan mencari korban kearah kebun milik Bai yang jarak sekitar 100 meter di belakang rumah Dominikus.

Ditemukan Sang Ayah

Saat itu Dominikus kaget menemukan dan melihat korban Alian dengan posisi tergantung di pohon kesi dengan tali terikat pada cabang pohon kesi dan ujung tali yang lain pada leher korban.

Saat itu kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi.
Dominikus Do langsung berteriak minta tolong kepada istrinya.

Lalu Istrinya bersama anak bungsu mereka Deswanto Batista jaya menuju ke kebun Bai.

Mereka mendapati Dominikus sedang memeluk korban yang sudah meninggal dengan posisi berdiri sambil menangis.

Dominikus Do menyuruh istrinya untuk mengambil parang untuk memotong tali.
Ibu korban langsung ke rumah mengambil parang kemudian datang kembali dan langsung memotong tali antara dahan kayu kesi dan leher korban.

Selanjutnya Dominikus menggendong korban dan dibawa pulang ke rumah.
Mendengar suara tangisan dari Dominikus Do bersama keluarga, para tetangga pun berdatangan.

Polisi dari Polsek Aimere dan Polres Ngada ke lokasi kejadian pasca mendapatkan laporan kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Tinggi badan korban 167 centimeter dan jarak dari dahan kayu kesi pengikat tali ke tanah sekitar 247 centimeter,” ujar Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu Ray Artika, SH saat dikonfirmasi Sabtu (2/9/2021).

Panjang tali dari dahan kayu kesi ke leher korban yang dipotong oleh ibu kandung korban TY sekitar 56 centimeter serta panjang tali nilon ukuran 10 warna biru yang tersisa di leher korban 17,5 centimeter.

Jenazah korban dibawa ke Puskesmas Aimere, Kabupaten Ngada untuk dilakukan VER.

“Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban murni gantung diri beberapa jam sebelum ditemukan,” tandas Kasat Reskrim Polres Ngada.

Keluarga korban juga menolak dilakukan otopsi dan iklas menerima kematian korban sehingga membuat surat pernyataan penolakan otopsi.
Selanjutnya aparat kepolisian menyerahkan jenazah orban ke pihak keluarga untuk dilakukan upacara pemakaman.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru