Meski KA Tujuan Rantauprapat Ditutup, Pengiriman Barang Tetap Jalan

digtara.com – Selama masa PPKM, perjalanan kereta api Medan tujuan Rantauprapat ditutup. Hal itu juga berlaku kepada jasa pengiriman barang melalui kereta api. KA Tujuan Rantauprapat Ditutup

Baca Juga:

• Perkuat Transformasi Layanan Rujukan, RS Adam Malik Dukung Pembukaan Cath Lab di RSUD Rantauprapat
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Mengetahui hal tersebut, para pemilik jasa pengriman yang menggunakan kereta api akhirnya angkat bicara Minggu (18/7/2021).

Saat ditemui di tempat kerjanya di Jalan Stasiun Kereta Api Nomor II, Andre, kepala operasional pengirimam PT Global Madani Mandiri ini membenarkan hal tersebut.

Baca: Suka Duka Petugas di Pos Penyekatan PPKM Darurat Kota Medan

“Iya benar jadi pengiriman ke Rantauprapat melalui akses kereta api ditutup sementara selama PPKM. Namun jasa pengiriman ke daerah tersebut tetap berjalan dengan menggunakan jalur darat,” ucapnya.

Ia juga menyatakan bahwa meski pengiriman menuju Rantauprapat menggunkan jalur darat. Tetapi untuk harga tetap sama seperti jasa pengiriman kereta api.

Baca: Hari ke-7 PPKM Darurat, 150 Pengendara di Pos Kampung Lalang Disuruh Putar Balik

“Harga tetap sama jadi pengiriman menggunakan jasa kereta api itu kan ada Tebingtinggi, Kisaran dan Rantauprapat semuanya ditutup tapi kami tetap buka dengan jalur darat dengan harga yang sama,” jelasnya.

Tepati Jadwal Pengiriman

Sementara untuk proses jam pengantaran barang yang akan dikirim ke kota itu, Andre meminta kepada masyarakat untuk mengantarkan barang pagi hingga sore hari.

“Jadi pengantaran barang malam hari dan pengambilan barang di tempat tujuan pagi hari. Namun karena PPKM akses jalan banyak dialihkan jadi barang agak sedikit lama sampainya,” ujarnya.

Terkait PPKM ini, Muhammad Ilham Lubis, sebagai admin pengiriman di sana menyampaikan bahwa penurunan jumlah barang pun dialami oleh perusahaannya.

“Jadi selama PPKM itu pengiriman barang minimal 500 kg sehari, maksimalnya 1,7 ton. Padahal sebelum PPKM itu paling sedikit 1 ton paling banyak 7 ton barang dalam sehari,” terangnya.

Ilham juga menyatakan bahwa sejauh ini penurunan omset maupun jumlah barang bisa sekitaran 20 hingga 30 persen.

Baca: Dampak PPKM Darurat, Kawasan Lapangan Merdeka Medan Lengang, Sedikit yang Berolahraga

“Untuk jam pengiriman sama saja, dan harga juga masih sama Rp 1.500 per kg karena pengiriman barang yang baru boleh kita akses itu minimal 10 kg,” ucapnya.

Untuk itu baik Andre maupun Ilham berpesan kepada masyarakat agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengrim barang.

“Kita akan proses secepat dan sebaik mungkin meski PPKM ini,” pungkasnya. [mag-01]

https://www.youtube.com/watch?v=0ALM9H0SBxY

 

Meski KA Tujuan Rantauprapat Ditutup, Pengiriman Barang Tetap Jalan