Rabu, 26 November 2025

Tak Sesuai SOP, Kapolda NTT Kecam Vaksinasi di Poltekes Kupang yang Berakhir Ricuh

Imanuel Lodja - Kamis, 15 Juli 2021 02:40 WIB
Tak Sesuai SOP, Kapolda NTT Kecam Vaksinasi di Poltekes Kupang yang Berakhir Ricuh

digtara.com – Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif mengecam pelaksanaan vaksinasi di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kupang yang berakhir ricuh pada Rabu (14/7/2021). Hal itu terjadi karena pihak penyelenggara tidak berkoordinasi dengan gugus tugas dan polisi.

Baca Juga:

“Untuk semua penyelenggara kegiatan-kegiatan vaksinasi seperti ini, panitia atau penyelenggara perlu berkoordinasi dengan gugus tugas dan Polri jauh hari sebelum kegiatan dilaksanakan,” ujar Kapolda NTT, Kamis (15/7/2021).

Koordinasi ini penting dilakukan sehingga pelaksanaan kegiatan vaksinasi tidak kacau dan ricuh.

“Jangan sampai niat baik tapi perencanaan dan pelaksanaan serta pengamanannya sesuai aturan malah menimbulkan cluster baru dan kekecewaan masyarakat,” tandas orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini.

Baca: Warga Membludak Jebol Pagar, Vaksinasi di Poltekes Kupang Rusuh, Polisi Turun Tangan

Polri, tandas Kapolda NTT segera mengevaluasi beberapa kegiatan vaksinasi yang dilakukan pasca kericuhan vaksinasi di Poltekes Kupang. “Terima kasih bagi yang sudah melaksanakan (vaksinasi) dengan tertib. Bagi yang belum, benahi dan sesuaikan dengan kemampuan yang ada,” tegas Kapolda NTT.

Kapolda NTT menegaskan bila kegiatan vaksinasi tidak mengikuti aturan yang benar maka terpaksa dihentikan sementara.

“Bila (vaksinasi) tidak ikuti SOP yang benar, terpaksa kita akan hentikan kegiatan tersebut untuk sementara demi keselamatan masyarakat,” tandas Kapolda NTT.

Diberitakan sebelumnya, lebih dari seribu warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyerbu kegiatan vaksinasi Politeknik Negeri Kesehatan (Poltekkes) Kupang, Rabu (14/7/2021) petang hingga malam. Akibatnya suasana vaksinasi tidak kondusif hingga dibubarkan polisi.

Warga bahkan merobohkan pagar Gedung Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Kupang, saat antri untuk mendapatkan vaksin Covid-19, Rabu (14/7/2021).

Video aksi merobohkan pagar tersebut viral di sejumlah media sosial. Dari video yang beredar, warga terlihat berdesakan di luar gerbang, kemudian ada yang menaiki pagar dan merobohkan pintu gerbang.

Jumlah petugas yang melayani lebih sedikit dan tidak sebanding dengan warga yang hendak divaksin. Petugas pun tidak mampu membendung warga yang jumlahnya mencapai ribuan orang.

Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang Kristina Ragu mengatakan, pihaknya tidak menduga muncul banyak orang untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

“Antusiasme masyarakat luar biasa, kemarin kita tidak antisipasi, masyarakat mengejar vaksin dengan datang pagi sekali,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Kondisi tersebut, d iluar dugaan karena selama ini tidak ada antrian warga saat vaksinasi di gedung tersebut.

“Sejak Januari, kami sudah melayani vaksin bagi 3.500 orang,” ujarnya.

Wakil Walikota Kupang Hermanus Man pun minta pihak Poltekkes berkoordinasi dengan pemerintah sebelum menggelar vaksinasi Covid-19.

“Saya mengapresiasi siapa saja boleh melakukan vaksinasi Covid-19 tetapi berkoordinasi dengan pemerintah kota, supaya kami berkoordinasi dengan polres dan kelurahan,” ujar Herman.

Karena banyaknya warga yang datang dan menimbulkan kerumunan, aparat Polres Kupang dan Satpol PP kemudian membubarkan warga.

Wakapolres Kupang Kota, Kompol Iwan Iswahyudi, Spd pun turun tangan dan membubarkan kerumunan warga serta meminta warga taat protokol Kesehatan.

Warga diimbau tidak berdesak-desakan saat antri tetapi perlu mengikuti prosedur yang ditetapkan pihak penyelenggara.

Poltekkes kemudian menjadwalkan kembali pelaksanaan vaksinasi pada Kamis (15/7/2021) hanya untuk 250 orang.

Dari jumlah tersebut, 145 orang telah diberikan nomor antrian, sisanya akan diberikan nomor antrian pada Kamis (15/7) 2021).

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa

Komentar
Berita Terbaru