Kamis, 03 Juli 2025

Hari Lahir Pancasila, Bocah Pemulung di Padangsidimpuan Bercita-cita Jadi Dokter

Amir Hamzah Harahap - Rabu, 02 Juni 2021 00:10 WIB
Hari Lahir Pancasila, Bocah Pemulung di Padangsidimpuan Bercita-cita Jadi Dokter

digtara.com – Di hari kelahiran Pancasila 1 Juni, Nirma Siagian (12), siswi sekolah dasar (SD) kelas enam ini tampak gigih mencari barang bekas diantara tumpukan sampah. Hal itu dilakukan demi membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bocah Pemulung di Padangsidimpuan

Baca Juga:

Anak kedua dari empat bersaudara ini, bersekolah di SD Negeri 200304 Batu Nadua Julu.

Nirma, ppanggilan akrabnya menerangkan, dirinya datang ke tempat pembuangan akhir (TPA) pada pukul 10.00 Wib dan baru pulang setelah pukul 17.00 Wib.

Aktivitas itu dia lakukan untuk membantu orang tua. Saat ditanyai soal cita-cita bocah berkulit sawo matang ini, ingin jadi dokter.

Hal itu diungkapkannya saat dijumpai, Selasa 1 Juni 2021, di TPA Batu Bola Kecamatan Batu Nadua.

 

Bocah Pemulung di Padangsidimpuan

“Saya datang pagi-pagi bawa bontot (bekal) pak, makan siang di sini dan baru pulang nanti sore. Ginilah pak rutinitas kami. Meski begitu cita-cita ku tetap tinggi jadi dokter berpakaian putih dan mengobati orang di rumah sakit,” ucap Nirma dengan wajah ceria.

Baca: Peringati Hari Lahir Pancasila, Wapres Maruf Amin Pakai Baju Melayu

Hasil barang bekas yang dikumpulnya tersebut akan dijual setiap akhir pekan. Total rata-rata hasil penjualan Rp. 200 Ribu perminggu.

“Kukumpul dulu baru sekali seminggu kujual dan hasilnya sebagian kukasih ibu dan sebagian lagi untuk kebutuhan ku jajan dan sekolah,” kata Nirma.

Nirma, anak dari Tetti Harahap yang berprofesi sebagai petani ini merupakan warga Batu Nadua Julu Lingkungan Tiga Kota Padangsidimpuan.

Dirinya mengungkapkan ingin melanjutkan pendidikan sekolah menengah di Tsanawiyah (MTs) setelah lulu SD.

“Saya pengen lanjut sekolah di tsanawiyah negeri dan ini sudah selesai ujian SD,” ucapnya.

Di tempat yang sama, di TPA Batu Bola, Pardamean Hutagalung (37), saat di wawancarai digtara.com mengatakan dirinya menjadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan mengumpul barang bekas dan menjualnya kepada pengepul.

Bocah Pemulung di Padangsidimpuan

“Dalam sehari bisa dapat Rp. 80 ribu tergantung rezeki. Kalau lagi untung bisa dapat seratus cukuplah untuk membeli beras,” kata Bapak beranak empat ini, Pardamean Hutagalung.

Hingga kini puluhan keluarga menggantungkan hidup dari mengais sampah (memulung) dan akan tampak ramai menjelang sore.

Hari Lahir Pancasila, Bocah Pemulung di Padangsidimpuan Bercita-cita Jadi Dokter

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru