Pilu, Petani di Kupang Meninggal Mendadak saat Panen Padi dengan Anak-anaknya

digtara.com – Saat panen harusnya menjadi hari bahagia. Tapi hari itu berubah jadi duka bagi keluarga Ruben Baitanu (57). Petani dari Dusun I, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT itu meninggal mendadak saat musim panen pada Rabu (19/5/2021) petang.
Baca Juga:
Korban meninggal di sawah miliknya di Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang.
Informasinya, pada Rabu (19/5/2021) petang sekitar pukul 15.00 Wita, korban bersama anak-anaknya dan keluarga melaksanakan kegiatan rontok padi di sawah tadahan (nevonunbai).
Sekitar pukul 16.00 wita, korban tiba-tiba terjatuh ke belakang dan tidak sadarkan diri.
Anak korban, Naomi Baitanu sempat memeluk korban namun korban tidak sadar hingga pukul 16.30 Wita. Yeheskiel Sunis, kerabat korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Amfoang Timur.
“Polisi mendapat informasikan bahwa telah meninggal dunia di lokasi panen padi seorang laki-laki yang sementara melaksanakan aktivitas (rontok padi) dan tiba-tiba jatuh ke arah belakang dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian,” ujar Paur Humas Polres Kupang, Aiptu Lalu Randy Hidayat saat dikonfirmasi, Kamis (20/5/2011).
Bhabinkamtibmas, Aipda Ida Bagus Putra Manuaba bersama Kanit Binmas Bripka Victor Bidjae dan anggota Polsek Amfoang Timur mendatangi lokasi kejadian penemuan mayat tersebut.
Polisi juga menghubungi pihak Puskesmas Oepoli untuk melakukan pemeriksaan luar namun keluarga bersikeras untuk membawa jenasah ke rumah duka.
Anggota Polsek memberi kesempatan kepada pihak keluarga membawa jenasah ke rumah duka.
Pihak Polsek Amfoang Timur berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Oepoli guna melakukan pemeriksaan medis di rumah duka.
Hasil pemeriksaan luar oleh perawat Puskesmas Oepoli, tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan di tubuh korban.
Selain itu, korban tidak ada riwayat penyakit. “Diduga korban meninggal akibat kelelahan yang menyebabkan serangan jantung,” ujar Paur Humas Polres Kupang.
Pihak keluarga sudah membuat surat penolakan outopsi yang diserahkan ke polisi sehingga hanya dilakukan pemeriksaan luar oleh perawat Puskesmas Oepoli terhadap jenazah.
Keluarga korban, orang tua, saudara-saudara korban juga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak otopsi.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
