Kabur dari Serangan Pemuda Mabuk, Warga Bakunase Ditemukan Lemas Setelah Sembunyi 18 Jam di Hutan

digtara.com – Aristo Manao (20), warga RT 13/RW 10, Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya ditemukan setelah bersembunyi dan tersesat di hutan selama 18 jam.
Baca Juga:
Aristo awalnya hendak bersembunyi di hutan Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, sejak Minggu (6/6/2021) setelah melarikan diri demi menghindari serangan sejumlah pemuda mabuk. Namun ia tidak mengenal kawasan itu dan tersesat.
Aristo, akhirnya ditemukan warga dan polisi yang mencarinyapada Senin (7/6/2021) siang sekitar pukul 11.50 Wita.
Ceritanya begini. Pada Minggu (6/6/2021), Aristo bersama temannya Heny Maibana (29), warga Jalan Tifa, Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak, Kota Kupang, pergi rekreasi ke Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang.
Usai rekreasi sekitar pukul 17.30 Wita, keduanya pulang dengan berboncengan sepeda motor.
Namun, saat melintas, ada sekelompok pemuda yang berjumlah delapan orang, diduga mabuk minuman keras menghadang mereka.
Tanpa banyak bicara, Aristo pun dianiaya para pemuda itu.
Aristo yang ketakutan, lari menuju ke dalam hutan di wilayah Desa Raknamo. Sementara temannya kabur dengan sepeda motor dan kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Polisi yang menerima laporan, langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pencarian terhadap korban dan para pelaku.
“Pencarian terhadap korban hingga Minggu malam pukul 24.00 Wita, tapi belum ditemukan,” ujar Kapolsek Kupang Timur, Iptu Victor Hari Seputra, SPi MSi, Selasa (8/6/2021).
Pencarian pun berlanjut sejak Senin (6/6/2021) pagi, mulai pukul 06.30 Wita.
Sekitar pukul 11.50 Wita, korban akhirnya ditemukan oleh polisi dan warga di sekitar Bendungan Raknamo dalam keadaan lemah karena lapar dan kehausan serta tidak menggunakan baju.
Saat korban ditemukan, tidak ada luka di tubuhnya. Korban hanya lemas karena haus dan lapar. Kondisinya membaik setelah warga memberinya makan dan minum.
“Setelah dimintai keterangan, korban mengaku tidak mengenal para pelaku,” jelas Iptu Viktor.
Kuat dugaan para pelaku mabuk salah mengenali korban. Pelaku mengira korban adalah salah satu anggota perguruan PSHT.
Dibantu aparat, korban dibawa pulang ke rumahnya di Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.
“Kasus ini tetap kita selidiki polisi,” tegas Iptu Viktor.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa
