Usai Lakoni 23 Adegan, Pembunuh Siswi SMA di Kupang Barat Menyesal

digtara.com – Wajah Yustinus Tanaem alias Tinus (42), tersangka kasus pembunuhan terhadap Marsela Bahas (18) nampak tenang saat hadir kembali di lokasi kejadian melakukan reka ulang kasus pembunuhan, Selasa (25/5/2021). Usai Lakoni 23 Adegan, Pembunuh Siswi SMA di Kupang Barat Menyesal
Baca Juga:
Dengan mengenakan baju kaos tahanan warna orange dan celana pendek warna abu-abu, Tinus pun melakoni kembali adegan pemerkosaan, penganiayaan hingga korban meninggal dunia.
Adegan pertama diawali di jalan masuk saat Tinus menumpang truk ke lokasi kejadian untuk menemui korban. Sebelumnya Tinus dan korban sudah janjian untuk bertemu. Tinus memanfaatkan kesempatan bertemu korban saat korban berada di kebun untuk memindahkan ternak sapi.
Agar tidak terpantau orang tua korban, Tinus memilih jalan pintas. Ia sempat menegur beberapa warga di sisi jalan yang kebetulan sedang membersihkan lahan dan kebun mereka. Tinus pun bisa menyelinap masuk ke kebun korban setelah melintasi kebun orang lain. Keduanya berjumpa di kebun.
Kesempatan bertemu dimanfaatkan Tinus bermesraan dengan korban dan Tinus pun memaksa agar korban melakukan hubungan badan dengannya. Saat memperkosa korban, korban sempat menjerit dan membuat Tinus panik karena disisi kebun ada beberapa warga yang juga sedang menggembalakan sapinya. Ia kuatir jeritan korban didengar orang lain.
Tinus pun mencekik leher korban dan menutup mulut korban dengan tangan kiri sambil kaki kanan nya menekan perut korban sehingga korban tidak berdaya dan sulit bernafas. Karena korban masih menjerit, Tinus mengambil pisau yang selalu dibawa kemanapun ia pergi.
Dengan tangan kirinya, ia menikam perut dan leher korban. Sementara tangan kanan korban menekan mulut korban sehingga sulit bernafas. Korban pun tewas dan pelaku memilih meninggalkan korban.
Sebelum meninggalkan korban, pelaku sempat mengambil handphone korban yang saat itu disimpan korban di sisi kepala bagian kiri. Tinus pun kabur dengan berjalan kaki dari kebun hingga ke jalan umum. Saat berada di jalan umum, Tinus menahan sebuah sepeda motor yang melintas dan ia pun menumpang hingga ke jalan raya.
Kemudian Tinus membuang handphone korban di sisi jalan yang dipenuhi pohon dan rumput. Ia pun kabur membawa serta pisau miliknya. Hingga keesokan harinya, jasad korban ditemukan warga.
Tersangka menyesal
Ketika ditanya wartawan usai reka ulang kasus ini, Tinus mengaku menyesal. “Saya menyesal melakukan pembunuhan. Saya takut saat itu karena korban menjerit dan berteriak sehingga saya bunuh setelah saya perkosa,” ucapnya.
Ia juga mengaku siap menghadapi hukuman yang bakal dijalani. “Karena sudah diproses maka saya siap dihukum,” ujarnya sambil berlalu ke mobil polisi.
Dikawal ketat petugas
Selama pelaksanaan reka ulang kasus ini, Tinus melakukan 23 adegan ini dengan tenang. Ratusan warga pun memenuhi lokasi kejadian menyaksikan lakon yang dilakukan Tinus. Tidak sedikit warga terutama kaum ibu mengeluarkan makian dan kata kasar saat melihat Tinus melakukan adegan ketika ia memperkosa dan membunuh korban.
Warga seolah-olah tidak tega melihat aksi Tinus menganiaya, memperkosa dan membunuh korban. Mereka mengecam aksi yang dilakukan Tinus bahkan ada warga yang sempat menyerang Tinus saat ia digiring ke lokasi kejadian. Kehadiran warga yang memenuhi lokasi olah TKP membuat polisi memperketat pengawalan dan pengamanan.
Pengamanan dilakukan Polsek Kupang Barat, Polres Kupang dan di back up puluhan anggota Satuan Brimob Polda NTT dilengkapi senjata dan kendaraan taktis. Warga dilarang mendekat di lokasi kejadian maupun di tempat pelaksanan reka ulang.
Polisi juga berjaga ketat mengantisipasi amukan warga yang marah dengan kelakuan Tinus. Tinus hanya bisa pasrah saat dicaci maki warga. Ia pun tetap tenang saat menjalankan adegan demi adegan.
Reka ulang kasus ini dipimpin langsung Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Nofi Posu dan Kapolsek Kupang Barat, Iptu Sadikin, SSos.
Marsela Bahas (18), siswi SMA yang juga warga RT 09/RW 05, Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT ditemukan tewas, Kamis (25/2/2021). Jasad korban ditemukan di pekarangan kebun milik warga di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Yonatan Bahas memiliki ternak sapi yang biasa diikat di lokasi dekat tempat kejadian perkara. Sejak Rabu (24/2/2021) siang, sekitar pukul 13.00 wita, korban menggembalakan dan melihat ternak sapi. Namun hingga sore hari sekitar pukul 16.00 wita korban belum juga pulang ke rumah.
Orang tua korban mencari korban. Hingga malam hari, korban tidak ditemukan. Orang tua korban menyampaikan kepada ketua RT 09 Kelurahan Oenesu, Maksen Solu bersama warga melakukan pencarian hingga pukul 23.00 wita.
Keesokan harinya, sekitar pukul 09.30 wita, saat hujan reda, Yakob Pong (50) berusaha mencari di sekitar lokasi kejadian. Ia menemukan korban dalam semak rerumputan. Saat itu warga lain Niko Oktokene (50) hanya melihat kaki korban karena terhalangi rumput.
Niko meminta Yakob untuk melihat korban secara jelas. Karena takut, Yakob dan Niko langsung memberitahukan kepada Ketua RT 09 Kelurahan Oenesu guna memastikan.
Mereka mendapati korban dalam keadaan tergeletak sudah tidak bernyawa dan tidak menggunakan celana. Celana pendek warna merah sudah diturunkan di betis dan jaket hitam dan baju warna hitam garis abu sudah dinaikan ke dada bagian atas.
Di lokasi kejadian ditemukan barang milik korban berupa sandal jepit milik ayah korban yang digunakan oleh korban. Pada tubuh korban ditemukan luka tusuk menggunakan barang tajam di perut bagian kiri.
Ada juga luka tusuk di leher bagian kiri, lebam hitam di perut, lebam hitam di lutut kanan dan lebam hitam di lutut kiri. Korban rupanya diperkosa lalu dibunuh oleh Tinus.
[ya]Â Usai Lakoni 23 Adegan, Pembunuh Siswi SMA di Kupang Barat Menyesal
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
