Awas Penipuan! Berkedok Investasi Saham, Pelaku Bobol Rekening

digtara.com – Penipuan berkedok ajakan investasi saham muncul di tengah tren masyarakat menanamkan uang pada instrumen di pasar modal. Salah satunya modus penipuan berkedok ajakan investasi yang berujung pembobolan rekening tabungan. Berkedok Investasi Saham

Baca Juga:

• Cara Beli Saham Online: Panduan Praktis 5 Langkah untuk Pemula
• Investor Asing Borong Saham Rp 277,31 Miliar, IHSG Melesat 3,75% ke Level 7.311
• IHSG Masih Menguat ke Level 7.100 pada Rabu, Tapi Waspada Potensi Koreksi

Adinda (bukan nama asli), seperti dikutip dari cnbcndonesia.com, Minggu (14/2/2021), merupakan salah satu korban dari penipuan tersebut.

Ia bergabung dengan sebuah grup percakapan di aplikasi Telegram yang menawarkan investasi saham.

“Jadi awalnya saya mau belajar saham. Saya cari-cari tahu dari akun-akun Instagram pemain saham. Saya juga main TikTok. Nah dari situ saya dapat informasi sebuah grup yang menawarkan belajar investasi saham, jadi ada kelasnya gitu,” kata Adinda.

Grup itu bernama Ternak Uang Official. Nama grup diambil mirip dengan nama kelas investasi saham milik seorang influencer yang terkenal dengan edukasi saham di media sosial.

Baca: Namanya Dipakai untuk Modus Penipuan, Seorang Pria Membuat Laporan ke Kantor Polisi

Tak hanya meniru nama, pelaku juga membuat akun palsu dari influencer tersebut, username dan foto profilnya dibuat mirip.

“Saya lihat ada influencer, Timothy Ronald yang buka kelas belajar saham. Tertarik untuk ikut kelasnya, ada kelas 1-2 hari untuk pemula. Saya klik link-nya itu masuk ke Telegram saya. Setahu saya, Timothy Ronald ini punya Telegram. Tapi ada akun lain yang juga pakai nama dan foto Timothy. Nah saya salah klik link, jadi saya masuknya ke grup Telegram dari penipu itu,” kata Adinda.

Belum Sadar

Setelah beberapa lama bergabung dengan grup itu, Adinda pun tertarik berinvestasi. Sampai saat itu pula, dirinya masih belum menyadari bahwa grup tersebut adalah grup yang dibuat seorang penipu yang mencatut identitas orang lain.

“Nah itu saya mengisi formulir data diri. Saya nggak tahu kenapa saya kasih semua nama, alamat, email, dan nomor ponsel saya. Saya pertama ikut investasi itu Rp 5 juta, itu saya transfer,” jelas Adinda.

Awas Penipuan! Berkedok Investasi Saham, Pelaku Bobol Rekening