Mendikbud Nadiem Makarim Ungkap Tiga Dosa Besar Dunia Pendidikan Indonesia

digtara.com – Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim, memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU). Hal itu dia lakukan saat meninjau Pembelajaran tatap muka di Kota Medan, Selasa (26/10/2021).
Baca Juga:
- Gus Irfan: Kemenhaj Tak Boleh Kerja Formalitas, Harus Hadirkan Kerja Nyata, Akuntabel, dan Transparan
- Gubernur Ahmad Luthfi Gratiskan Biaya SIM Mati bagi Ratusan Pengemudi Ojol di Jateng
- Gus Irfan Resmi Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah. Menteri Baru Diharapkan Ramah, Terbuka dan Jalankan Smart Haji
dalam kuliahnya, Nadim mengatakan, di dunia pendidikan banyak aturan maupun kebebasan yang didapat para mahasiswa maupun pendidik.
Namun semua itu ada batasan yang sudah ditentukan seperti halnya yang paling penting harus disingkirkan. Di dunia pendidikan ini ada beberapa hal yang mesti diketahui dan keberadaannya harus dimusnahkan.
Baca: Kabar Baik dari Menteri Nadiem! Guru Honorer Bakal Setara dengan PNS
“Ada tiga dosa dalam sistem pendidikan kita yang sama sekali tidak boleh ditolerir, menghapus kekerasan seksual membuat kampus itu tempat yang aman, nyaman dan merdeka,” ungkapnya Nadim saat memberikan kuliah tentang sistem pendidikan bersama stakeholder pendidikan yang digelar secara Hybrid di depan gedung Auditorium kampus USU.
Melalui program merdeka belajar ini, Nadim memprioritaskan pendidikan karakter kepada peserta didik, menghapuskan tindak kekerasan seksual didunia pendidikan.
Baca: Mahasiswa ITM Segel Kampus Setelah ‘Dibredel’ Nadiem
Menciptakan kampus sebagai tempat yang steril terhadap kekerasan seksual serta zona nyaman.
“Jadi kita akan mulai dengan kekerasan seksual,” lanjutnya.Selain itu Nadim menjelaskan, saat ini dirinya sedang menggalakan program merdeka belajar, kedepannya berencana meningkatkan program belajar untuk kampus dan tenaga pengajar, sehingga dapat menempah generasi yang berkualitas dan karakter.
“Pertama adalah program MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) misalnya magang bersertifikat, kampus mengajar yang full 20 SKS,” kata Nadiem.
Program MBKM ini nantinya kementerian akan menambah kuota hingga tiga kali lipat. Kata dia tahun ini jumlah partisipasi program merdeka belajar diluar kampus diikuti 50 ribu mahasiswa.
Baca: Tak Terima Izin Operasional ITM Dicabut, Alumni: Harusnya Menteri Nadiem Bijaksana
“Tahun depan kita tingkatkan menjadi 150 ribu mahasiswa yang ikut berpartisipasi. Jadi tolong dicari para rektor untuk menyediakan program-program lokal,” ungkapnya.
Untuk itu ia menegaskan agar kepada seluruh pihak kampus terutama rektor agar dari sekarang sudah mempersiapkan program karakter, ikut membantu program dari kementrian.
Sehingga nantinya para mahasiswa yang setelah tamat dapat bersaingan dan langsung bekerja ataupun memiliki karakter sendiri dalam kreatifitas
“Sehingga tidak dari kementerian saja. Tolong cari sendiri program-program dengan industri lokal,” pungkasnya. [mag-04]
Mendikbud Nadiem Makarim Ungkap Tiga Dosa Besar Dunia Pendidikan Indonesia

Gus Irfan: Kemenhaj Tak Boleh Kerja Formalitas, Harus Hadirkan Kerja Nyata, Akuntabel, dan Transparan

Gubernur Ahmad Luthfi Gratiskan Biaya SIM Mati bagi Ratusan Pengemudi Ojol di Jateng

Gus Irfan Resmi Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah. Menteri Baru Diharapkan Ramah, Terbuka dan Jalankan Smart Haji

Gus Irfan, Cucu Pendiri NU, Menteri Haji dan Umrah RI Pertama

Penderita Wasir Tidak Hanya Kalangan Tua Saja, Namun Juga Kalangan Muda. Vena Wasir Center Hadir di RS Panti Wilasa dr Cipto Siap Memberikan Solusi
