Jelang Sail Nias 2019, Museum dan Rumah Adat Jadi Perhatian Khusus Gubsu

Digtara.com | MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberikan perhatian khusus terhadap pembenahan museum dan rumah adat dalam persiapan Sail Nias 2019.
Baca Juga:
Senin (2/9/2019), Gubernur Edy datang ke Kepulauan Nias untuk mengecek langsung persiapan penyelenggaraan Sail Nias yang akan digelar pada 7-14 September 2019.
Dalam kunjungannya, Edy memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah tempat yang dia nilai perlu dilakukan pembenahan. Salah satunya adalah Museum Pusaka Nias.
“Segera ibu perhatikan museum ini. Bantuan ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan Pemprov Sumut untuk menjadikan Nias sebagai daerah wisata,” ujarnya kepada Ria Novida Telaumbanua, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, dikutip dari keterangan resmi Pemprov Sumut, Selasa (3/9/2019).
Bantuan itu meliputi dana operasional dan biaya untuk memperindah museum yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Nomor 134, Kelurahan Saombo, Gunungsitoli.
Museum Pusaka Nias didirikan pada 1995 oleh P Johanes M Hammerle OFMCap, seorang misionaris Jerman yang telah menetap di Nias selama 40 tahun. Dalam bangunan di atas lahan seluas dua hektare tersebut terpajang bebagai peninggalan sejarah Nias.
Di antaranya kain tenun yang berumur ratusan tahun, miniatur, guci serta mata uang zaman kerajaan. Museum juga memiliki taman satwa yang berisi sejumlah satwa yang ada di Nias, seperti Burung Beo, Buaya Muara dan lainnya.
Selain museum, Gubernur Edy juga memberikan perhatian khusus terhadap rumah-rumah adat, khususnya di kawasan Bandara Binaka. Dia merasa rumah-rumah adat tersebut terlihat kurang perawatan.
Ria Novida pun dimintanya untuk membantu merehab rumah-rumah adat itu. “Rumah adat ini merupakan daya tarik wisata,” ujarnya.
Edy Rahmayadi juga memberikan perhatian khusus terhadap ruang tunggu VIP Bandara Binaka. Dia meminta Bupati Nias Sokhiatulo Laoli dan Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua merapikan ruang tunggu tersebut.
Menurut Edy, pembenahan ketiga fasilitas tersebut sangat diperlukan untuk menyukseskan penyelenggaraan Sail Nias 2019. Dan bila dapat terselenggara dengan baik, Sail Nias dapat memberikan dorongan kuat kepada daerah kepulauan itu untuk menjadi salah satu daerah wisata andalan di Tanah Air, khususnya Sumatera Utara.
Dia juga meminta masyarakat setempat dapat selalu memberikan kesan yang ramah kepada wisatawan agar mereka mau kembali berkunjung dan mengenalkan Nias ke dunia luar secara positif.
“Jangan sampai wisatawan yang sudah datang, mengeluh jauh, sulit, dan tidak ada memberikan kesan untuk datang kembali lagi. Karena tidak ada kesan dari kunjungan itu. Akhirnya dia tak mau datang lagi. Berarti tujuan dari Sail itu tidak terpenuhi,” paparnya.
Dalam kunjungannya, Gubernur juga menyorot kondisi kebersihan. Dia melihat masih banyak sampah yang berserakan di berbagai lokasi.[win]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
