Sample Makanan Penyebab Keracunan Massal di Madina Dikirim ke Medan

digtara.com | MADINA – Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal (Madin) mengirim sample makanan yang diduga menjadi penyebab ratusan warga di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Penyabungan, Madina, mengalami keracunan. Sample makanan itu dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Sumatera Utara, untuk diperiksa kandungannya.
Baca Juga:
- Rekam Jejak Topan Ginting: Karier Melesat Tajam yang Terhenti di Meja Hijau, Dari Camat, Pj Sekda, Kadis PUPR Sumut hingga Tersandung Kasus Korupsi Proyek Jalan Rp 231 M
- OTT KPK di Mandailing Natal: Satu Terduga ASN Pemprov Sumut, Benarkah?
- Mantan Pimpinan KPK Saut Situmorang Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Ini Alasannya
Hal itu dikatakan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madina, Syarifuddin Nasution kepada digtara.com, Kamis (25/4/2019).
“Yang kita kirim ada sample dari rendang, sup daging sapi dan minuman. Kita kirim ke laboratorium yang ada di Medan untuk diperiksa,”ujar Syarifuddin.
Syarifuddin berharap, hasil dari pemeriksaan sample makanan itu bisa segera diketahui, untuk mengetahui penyebab keracunan. Sehingga penanganan terhadap para korban dapat dilakukan secara lebih maksimal. “Penting bagi kita mengetahui apa penyebab keracurann massal ini. Agar tidak lagi terjadi kejadian serupa,”tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Roburan Dolok mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang disediakan saat peringatan Isra Mi’raj sekaligs penyambutan bulan suci Ramadhan yang digelar di desa tersebut. Hingga kini ratusan warga masih dalam perawatan akibat keracunan tersebut.
[AS]

Rekam Jejak Topan Ginting: Karier Melesat Tajam yang Terhenti di Meja Hijau, Dari Camat, Pj Sekda, Kadis PUPR Sumut hingga Tersandung Kasus Korupsi Proyek Jalan Rp 231 M

OTT KPK di Mandailing Natal: Satu Terduga ASN Pemprov Sumut, Benarkah?

Mantan Pimpinan KPK Saut Situmorang Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Ini Alasannya

Bandara Abdul Haris Madina Resmi Dibuka, Penerbangan Perdana pada 11 Januari 2025

Petani di Madina Menjerit, Musim Tanam Terancam
