Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel: Wall Street Meroket, Bursa Asia Gelisah, Harga Minyak Naik

digtara.com -Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan mengumumkan adanya gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Baca Juga:
Pengumuman tersebut disampaikan Trump melalui akun resminya di platform media sosial Truth Social pada Senin sore waktu AS, atau Selasa (24/6/2025) dini hari waktu Indonesia.
Dalam pernyataan yang ditulis dengan huruf kapital penuh, Trump menyatakan bahwa kedua negara yang selama dua pekan terakhir terlibat konflik bersenjata itu telah mencapai kesepakatan penuh untuk menghentikan perang.
"SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG!" tulis Trump dalam unggahannya.
"Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA TOTAL (sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran menyelesaikan misi terakhir mereka), selama 12 jam, yang kemudian akan diakhiri dengan deklarasi resmi BERAKHIRNYA PERANG!"
Trump menjelaskan bahwa skema gencatan senjata tersebut akan dimulai dengan langkah Iran terlebih dahulu menghentikan serangan.
Kemudian, pada jam ke-12, Israel akan menyusul menghentikan serangan mereka.
Setelah berlangsung selama 24 jam penuh, dunia internasional akan menyambut "AKHIR Resmi dari PERANG 12 HARI" antara dua negara musuh bebuyutan itu.
Dalam cuitannya, Trump memberikan apresiasi kepada kedua negara atas keberanian dan kebijakan mereka untuk mengakhiri perang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ia juga mengklaim bahwa konflik ini berpotensi meluas menjadi perang berkepanjangan yang dapat menghancurkan kawasan Timur Tengah, tetapi berhasil dicegah.
"Dengan asumsi semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas stamina, keberanian, dan kecerdasan mereka untuk mengakhiri, apa yang seharusnya kita sebut sebagai 'PERANG 12 HARI,'" tulis Trump.
"Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan Tuhan memberkati dunia!" tutupnya.
Reaksi Pasar Global: Wall Street Menguat, Bursa Asia Masih Variatif
Pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel segera memengaruhi dinamika pasar keuangan global.
Bursa saham dunia memberikan respons beragam terhadap perkembangan terbaru tersebut.
Wall Street Ditutup Menguat
Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/6) waktu setempat.
Penguatan tersebut didorong bukan hanya oleh sentimen positif atas potensi berakhirnya konflik Iran-Israel, tetapi juga oleh harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
- Dow Jones Industrial Average naik 0,89%.
- S&P 500 menguat 0,96%.
- Nasdaq Composite ditutup naik 0,94%.
Sektor consumer discretionary memimpin kenaikan, terutama didorong oleh lonjakan harga saham Tesla, yang melonjak 8,2% setelah perusahaan tersebut meluncurkan layanan robotaxi di Austin, Texas.
Di sisi lain, saham Super Micro Computer terkoreksi 9,8% menyusul rencana perusahaan menerbitkan obligasi konversi senilai USD 2 miliar.
Selain itu, beberapa pejabat The Fed mulai memberikan sinyal positif mengenai potensi penurunan suku bunga.
Michelle Bowman, Wakil Ketua The Fed, menyatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter, mengingat risiko terhadap pasar tenaga kerja semakin besar.
Austan Goolsbee, Presiden The Fed Chicago, menambahkan bahwa dampak tarif terhadap inflasi sejauh ini lebih ringan dari ekspektasi awal.
Bursa Asia Masih Gelisah, Harga Minyak Naik
Di sisi lain, bursa Asia-Pasifik pada perdagangan Senin (23/6) justru menunjukkan kecenderungan melemah.
Pasar Asia masih terpengaruh oleh ketegangan geopolitik yang meningkat sebelum pengumuman gencatan senjata resmi dari Trump.
Kekhawatiran investor meningkat usai laporan serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada hari sebelumnya.
- Nikkei 225 Jepang turun 0,13%, sedangkan Topix melemah 0,36%.
- Kospi Korea Selatan melemah 0,24%, Kosdaq turun lebih dalam 0,85%.
- S&P/ASX 200 Australia juga terkoreksi 0,36%.
Sementara itu, harga minyak dunia tercatat naik, didorong oleh kekhawatiran gangguan pasokan akibat konflik di Timur Tengah.
Namun, tidak semua pasar Asia mengalami pelemahan. Beberapa indeks di China justru mengalami kenaikan:
- CSI 300 naik 0,29%.
- Shanghai Composite menguat 0,65%.
- Hang Seng Hong Kong naik 0,67%.
Dampak Gencatan Senjata terhadap Stabilitas Global
Pengumuman gencatan senjata oleh Donald Trump membawa angin segar bagi stabilitas geopolitik kawasan.
Namun, para analis memperingatkan bahwa proses menuju perdamaian yang utuh masih panjang.
Gencatan senjata bersifat sementara, dan implementasinya di lapangan masih menunggu konfirmasi penuh dari kedua belah pihak.
Sebelumnya, ketegangan sempat memuncak ketika militer Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Iran, bahkan setelah Amerika Serikat ikut serta dalam menyerang fasilitas nuklir strategis Iran.
Situasi tersebut membuat pasar global sempat bergejolak.
Kini, harapan akan stabilitas mulai tumbuh, terutama di kalangan pelaku pasar.
Meski demikian, pasar masih akan mencermati perkembangan negosiasi lanjutan, implementasi gencatan senjata, serta sikap kedua belah pihak dalam beberapa hari ke depan.
Pertanyaannya kini: Benarkah "Perang 12 Hari" akan benar-benar berakhir damai, atau ini hanya jeda sebelum babak baru konflik dimulai? Dunia menanti dengan penuh waspada.

Dua Kloter Jemaah Haji Asal Surabaya Sempat Tertunda Kepulanganya Dampak Perang Iran-Israel, Kini Sudah Tiba di Tanah Air

Menpora Surati FIFA, Desak Israel Dikeluarkan dari Semua Kompetisi Internasional

Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran: Langsung Dibantah!

Siapa Pengganti Khamenei Jika Gugur di Perang? Ini 3 Calon Pemimpin Tertinggi Iran

Amerika Ikut Campur Perang Iran-Israel, Trump Klaim Pesawatnya Bom 3 Situs Nuklir Iran
