Tersangka Pembunuh Bayi di Kupang Dikenal Tempramental

digtara.com | KUPANG – Andriana Lulu Djami alias Ina (33), tersangka kasus pembunuh anak kandung di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dikenal sebagai pribadi yang temperamental. Ina juga kerap berlaku kasar.
Baca Juga:
Hal itu diakui oleh Suhendi, suami tersangka yang juga ayah kandung dari DQ (2) korban pembunuhan tersebut. Suhendi bahkan mengaku ia juga sempat menjadi korban penganiayaan oleh istri kedua yang ia nikahi secara siri tahun 2016 itu.
“Iya saya juga pernah jadi korban perlakuan kasarnya,â€kata Suhendi di Mapolres Kupang Kota, Kamis (2/1/2020).
Suhendi mengatakan, hubungannya dengan sang istri kedua memang tidak harmonis. Apalagi istri pertamanya juga sudah tidak menyetujui pernikahan tersebut. Itu dikarenakan tersangka yang pernah melaporkan Hendi ke kantor polisi atas dugaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Padahal menurut Hendi, ia yang menjadi korban kekerasan oleh istri keduanya itu. Suhendi pernah dianiaya oleh Ina dengan besi hingga mengalami luka-luka. Namun, hubungan dengan istri keduanya tetap ia jaga karena memikirkan anak pertamanya yang diasuh pelaku.
“Kami sembunyi-sembunyi selama ini. Saya lakukan demi anak,” tegasnya.
Korban DQ (2) selama ini diasuh oleh adik pelaku, dan baru tiga bulan diasuh pelaku.
“Anak pertama (korban) diurus sama adik ipar saya, setelah itu dia minta lalu baru urus tiga bulan terakhir ini. Anak kedua saya umurnya sekitar satu tahun dan diurus keluarga di Jalan Nangka,”jelasnya.
Saat ini pelaku juga dalam keadaan hamil dengan usia kandungan lima bulan.
SEMPAT MENSALATKAN KORBAN
Saat kejadian, Suhendi dihubungi pelaku pada Rabu 1 Januari 2020 sekitar pukul 16.00 WITA. Kala itu Ina memintanya untuk bertemu di rumah kos pelaku. Rumah kos pelaku berada di Jalan TPU Kampung Ukitao RT 42 RW 02, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Saat berada di kosan pelaku, pelaku sempat meminta dirinya jangan panik atas kabar meninggalnya korban DQ.
“Saya sangat kaget, setelah itu saya salat untuk dia (korban),” katanya.
Hendi melihat kondisi korban yang memiliki luka memar pada bagian kepala korban. Karena curiga, Hendi meminta pelaku menceritakan penyebab kematian korban.
Pelaku awalnya tidak mengakui telah menganiaya korban hingga meninggal, namun setelah diancam akan dilaporkan ke polisi, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya.
“Saya marahi dia (pelaku). Ini akibat kamu tidak kontrol emosi,” jelasnya.
MENGHILANGKAN MAYAT KORBAN
Kepada Hendi, pelaku mengaku melakukan penganiayaan terhadap korban pada Selasa 31 Desember 2019 pagi sekitar pukul 10.00 WITA dan korban meninggal dunia pada Rabu 1 Januari 2020 siang.
Karena korban telah meninggal dunia, pelaku bahkan meminta dirinya untuk bersama-sama mengubur korban secara diam-diam. Namun hal itu ditolak Hendi.
“Dia meminta kami berdua untuk mencari tempat untuk mengubur korban. Tapi saya bilang ini anak kamu, bukan binatang,” katanya.
Selanjutnya, pelaku meninggalkan pelaku dan korban karena harus menyelesaikan masalah di bengkel tempat ia bekerja.
Pelaku yang stres sempat mengikuti Hendi menggunakan sepeda motor Honda Beat miliknya. Namun Hendi meminta pelaku untuk pulang.
“Saya minta dia untuk tunggu di kosan, nanti kita urus selanjutnya, tapi dia tidak mau dan ikuti saya,” ujarnya.
Pelaku akhirnya menuruti perkataan Hendi dan pulang ke kosan.
Hendi selanjutnya tidak kembali ke kos pelaku karena ditelepon oleh istri pertamanya untuk pulang ke rumahnya di wilayah Lanudal Penfui, Kota Kupang mengurus masalah bengkel.
Aksi pelaku ini ternyata diketahui oleh anggota POM AU Serda Helman, Pratu Bayu dan Prada Kurniawan. Dimana sekitar pukul 22.15 WITA melaksanakan patroli dengan menggunakan mobil Patroli 5357-03 ke arah Bandara El Tari di Jalan Adi Sucipto kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa Kota Kupang sekitar 50 meter dari bundaran arah menuju bandara.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
