Diiming-imingi HP, Siswi SMA di TTS Jadi Budak Seks Kakeknya

digtara.com – FS alias Lipus (66), seorang kakek di sebuah desa di Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), tega menjadikan cucu kandungnya sendiri sebagai budak seks.
Baca Juga:
Kakek bejat itu melampiaskan nafsunya dengan balasan meminjamkan handphone atau HP kepada cucunya.
Korban berinisial RJJS (16), siswi kelas III SMA di Kabupaten TTS. Ia dicabuli sejak Mei 2021 hingga akhir bulan Agustus 2021.
Selama ini, korban tinggal bersama pelaku. Sementara orang tua korban tinggal di desa yang sama agak jauh dari rumah pelaku.
Kasus persetubuhan terhadap anak dibawah umur ini sudah dilaporkan let polisi di Polres TTS sesuai laporan polisi nomor LP/B /211/VIII/2021/SPKT Polres TTS Polda NTT.
Korban mengaku kalau ia disetubuhi kakeknya berulang kali di kamar si kakek di Desa Biloto, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten TTS.
Berawal dari Hanphone
Awalnya pada pada awal bulan Mei 2021, sekitar pukul 20.00 wita, korban sedang baring–baring di dalam kamar tidurnya.
Kemudian pelaku datang memanggil korban, namun korban tidak menjawab panggilan pelaku.
Pelaku langsung mendorong pintu kamar korban lalu masuk dan duduk di atas tempat tidur korban. Pelaku lalu menasehati korban agar jangan berpacaran.
Setelah kakeknya sudah selesai memberi nasehat, korban langsung meminjam handphone. Akan tetapi pelaku tidak memberikan handphone tersebut kepada korban.
Malah ia memaksa korban untuk berhubungan badan dan berjanji akan memberikan handphone.
Akhirnya persetubuhan itu pun terjadi. Pelaku juga meyakinkan korban tidak perlu takut hamil dari hubungan badan tersebut karena ia sudah menjalani operasi vasektomi.
“Setiap kali habis menyetubuhi korban, pelaku selalu mengatakan agar korban jangan takut hamil karena pelaku sudah operasi,” ujar Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Mahdi Ibrahim, Kamis (7/10/2021).
Usai menyetubuhi korban, pelaku memenuhi janjinya memberikan handphone untuk dipakai korban.
Sejak saat itu, setiap kali si kakek ingin menggauli cucunya, ia selalu mengiming-imingi dengan handphone. Tanpa merasa berdosa si kakek yang sudah uzur itu berulangkali mencabuli cucunya. Si kakek menjadikannya budak seks.
Awal Mula Terungkap
Suatu ketika, pada Jumat (20/8/2021), sekira pukul 24.00 si kakek jengkel karena korban menolak berhubungan badan.
Ia merampas handphone yang dipegang korban lalu menganiayanya. Korban pun menangis karena kesakitan.
Keesokan harinya, Sabtu (21/8/2021) pagi, ibu kandung korban Aplonia T (45), datang di rumah pelaku.
Aplonia melihat pipi bagian kanan korban mengalami luka gores sehingga itu ibu kandung korban menanyakan.
Namun korban mengaku kalau luka tersebut karena terkena paku.
Tetapi ibu korban tidak percaya begitu saja dengan pengakuan korban. Aplonia kemudian membawa pulang korban ke rumahnya dan menginterogasi korban.
Korban langsung menangis dan menceritakan perbuatan dilakukan pelaku kepada korban.
“Dari kejadian persetubuhan tersebut, korban merasa sangat malu dengan keluarga juga tetangga dan teman-temannya,” ujar Kasat Reskrim Polres TTS.
Sepekan kemudian korban dan ibunya ke Sanggar Suara Perempuan (SSP) TTS dan curhat kepada Anthonia M Koliman agar mendampingi korban mengadukan kasus ini ke Polres TTS sehingga pelaku dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Usai membuat laporan polisi, korban menjalani visum et repertum (VER).
“Kami sudah melakukan penyelidikan dan mengirim SP2HP serta menginterogasi korban dan saksi-saksi,” ujar Kasat.
Penyidik juga melakukan gelar perkara dari tingkat Lidik ke tingkat sidik serta menginterogasi terhadap calon tersangka sebagai saksi serta melakukan gelar perkara penetapkan tersangka.
“Kita sudah melakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka;” tandasnya.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
