Disiplin Protokol Kesehatan Menurun, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Gencar Lakukan 3T

digtara.com – Menurunnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan membuat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Kepala Daerah gencar melakukan 3T yakni test, tracing dan treatment. Disiplin Protokol Kesehatan Menurun, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Gencar Lakukan 3T
Baca Juga:
Presiden RI, Joko Widodo meminta kepada Kepala Daerah diharapkan terus menggencarkan 3T (test, tracing dan treatment). Hal ini perlu dilakukan lantaran berdasarkan survei, kata Presiden, motivasi masyarakat yang menjalankan protokol kesehatan masyarakat cenderung berkurang.
“Oleh sebab itu, saya minta kepada Gubernur agar menggencarkan kembali masalah terkait kedisiplinan protokol kesehatan, karena surveinya memang disiplin protokol kesehatan menurun,” jelas Presiden dalam rapat penanganan Covid-19 bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut) secara virtual di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Rabu (6/1/2021).
Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan jumlah total vaksin hingga Januari sebesar 5.800.000 vaksin, Februari diharapkan 10.450.000, Maret berjumlah 13.300.000 vaksin harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasi di daerah. “Makanya saya minta kesiapan kita dalam rangka vaksinasi agar dicek dan dikontrol para Gubernur,” terang Presiden.
Presiden juga mengharapkan yang pertama mengawali vaksinasi di tingkat provinsi adalah gubernur. Masyarakat juga diharapkan diberi pemahaman penuh mengenai vaksinasi.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi mengatakan logistik vaksinasi aman. Diharapkan vaksinasi tidak dijalankan sekaligus. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dampak seperti demam pada seluruh tenaga kesehatan. Maka diharapkan dilakukan sebanyak 2 tahap.
“Tahapan vaksinasi di setiap titik jangan sekaligus seluruh tenaga kesehatan, tolong kepala daerah dilakukan di setiap titik 2 tahap tidak sekaligus,” ungkap Budi.
Untuk di Sumatera Utara (Sumut) siap melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para tenaga kesehatan mulai 14 Januari 2021. Diharapkan tidak ada penolakan, selain untuk keselamatan semua pihak, pelaksanaan vaksinasi juga sudah dipastikan aman.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan sebanyak 40.000 dosis vaksin sudah masuk Sumut. Vaksin tersebut diprioritaskan untuk 72.461 tenaga kesehatan.
“Secara regulasi tidak ada alasan masyarakat menolak, jika rakyat menolak berarti mengorbankan orang lain, tidak usah pakai sanksi, semua harus menyadari vaksin ini untuk keselamatan semuanya makanya diawali Gubernur, sehingga Covid-19 ini selesai,” ujar Gubernur.
Edy Rahmayadi menyebutkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, Gubernur siap divaksin pertama. Namun hingga saat ini, Gubernur masih menunggu izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
“Khusus di tingkat nasional, Presiden yang pertama, kalau di daerah pasti Gubernur, di kabupaten berarti bupati dan walikota, selanjutnya dilakukan kepada seluruh tenaga kesehatan,” sebut Gubernur.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit menyampaikan Sumut sudah siap melakukan vaksinasi. Untuk cold storage sebagai tempat penyimpanan vaksin di kabupaten/kota, pihaknya sudah meninjau dan tidak menemukan masalah.
Begitu pula dengan tenaga yang melakukan vaksinasi, Alwi menyampaikan, sampai saat ini sudah ada 1500 tenaga yang siap bertugas. Selanjutnya pihaknya akan melatih 1.000 orang lagi untuk tenaga vaksinasi. “Persiapan untuk vaksinasi, Alhamdulillah, tidak ada masalah,” ujar Alwi.
[ya]Â Â Disiplin Protokol Kesehatan Menurun, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Gencar Lakukan 3T
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
