Joni Bocah Merah Putih Ingin Bertemu Presiden Jokowi Lagi

digtara.com – Masih ingat Yohanes Ande Kala alias Joni? bocah sekolah dasar yang memanjat puncak tiang bendera untuk meraih tali yang terlepas dan tersangkut, saat detik-detik peringatan hari kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia, di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Joni saat ini duduk di bangku kelas XI, SMA Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu.
Untuk mengurangi beban orang tuanya, Joni kini tinggal di asrama TNI AD Kompi Senapan B.
Dia memilih tinggal di asrama TNI, agar bisa lebih dekat dengan sekolahnya di serta lebih giat belajar dan olahraga.
Baca: Mirip Joni, Warga NTT Memanjat Tiang Untuk Pastikan Merah Putih Berkibar
Joni yang dihubungi Rabu (17/8/2022) mengatakan, dia memilih tinggal di asrama karena harus menempuh perjalanan sejauh 20 kilometer, menggunakan sepeda motor dari rumahnya di Desa Silawan.

“Sekarang kalau mau ke sekolah hanya jalan kaki karena dekat,” kata Joni yang akrab disapa bocah merah putih itu.
Joni mengaku, untuk biaya setiap bulan dia dikasih jatah uang sebesar Rp 150.000 oleh ibunya, Lorence Gama.
Baca: Kabar Terkini Joni Pemanjat Tiang Bendera di NTT: Makin Dewasa, Fokus Jadi Tentara
Uang tersebut dia gunakan untuk membeli keperluannya selama sebulan.
Usai belajar mengajar di sekolah, Joni fokus berolahraga agar bisa mewujudkan cita-citanya sejak kecil, yakni menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Joni berharap, cita-citanya bisa didukung oleh semua pihak baik keluarga maupun pemerintah.
“Semoga pemerintah kawal saya terus untuk saya bisa gapai cita-cita saya,” ujarnya.
Joni masih mengingat jelas semua bantuan uang yang diterima dari beberapa pihak, saat diundang ke ibukota Jakarta usai aksi nekatnya memanjat tiang bendera viral dimana-mana.
Salah satunya adalah uang tunai pemberian pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, sebesar Rp 50 juta.
Baca: Ternyata, Mobil yang Diamuk Massa di HM Joni Bukan Hasil Curian
Uang itu diberikan langsung oleh Hotman saat bertemu Joni.
Uang itu kemudian disimpan Joni ke dalam rekening miliknya.
Selain dari Hotman, Joni juga menerima hadiah berupa uang dari sejumlah pihak.

“Ditambah dengan uang dari Pak Hotman, total uang yang saya dapat saat itu sekitar Rp 75 juta,” kenang Joni.
Menurut Joni, uang yang dia dapat saat itu kini sudah tidak tersisa karena dia gunakan untuk mengobati ayahnya yang sakit, hingga akhirnya meninggal dunia pada September 2020 lalu.
Saat ini semua kebutuhan sekolah Joni dibantu oleh dua orang kakaknya, yang sedang bekerja di Malaysia dan Surabaya.
Kedua kakaknya yang setiap bulan secara rutin membantu dia dan ibunya. Karena sang ibu hanyalah ibu rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan tetap.
Ditanya jika diberikan kesempatan lagi untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Joni ingin meminta bantuan komputer untuk kebutuhan belajar mengajar di sejumlah sekolah yang berada di desanya yakni Silawan.
Sehingga semua siswa bisa mengikuti perkembangan zaman dan lebih berkembang serta berkualitas.
“Saya ingin bertemu lagi sama Bapak Presiden Joko Widodo jika diberi kesempatan lagi. Harapan saya untuk ulang tahun Indonesia yang Ke-77, semoga jaya selalu bangsa kita ini,” harap Joni.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Joni Bocah Merah Putih Ingin Bertemu Presiden Jokowi Lagi

Sepeda Motor Warga Kupang Hilang Saat Diparkir

IRT Penjual Buah Di Kupang Tewas Ditikam, Anak Mantu Sekarat

Ribuan Warga Ende-NTT Dapat Layanan Medis Gratis Dipelopori Bhayangkari

Kapolres Sumba Barat Kunjungan Kerja ke Polsek Wanukaka dan Polsek Lamboya

Bakti Religi dan Kesehatan di NTT, Ketua Umum Bhayangkari Salurkan Ribuan Paket Bansos
