Sabtu, 04 Oktober 2025

Saroha, Edy Rahmayadi, dan Kembalinya Tradisi Emas Tinju Sumut

- Kamis, 14 Oktober 2021 04:20 WIB
Saroha, Edy Rahmayadi, dan Kembalinya Tradisi Emas Tinju Sumut

digtara.com – Tinju kerap menjadi salah satu andalan bahkan tradisi Sumatera Utara untuk meraih medali emas di arena Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun kenyataannya, Sumut kerap kesulitan merebut emas di ajang ‘adu jotos’ itu.

Baca Juga:

Sejak lama, tradisi emas itu berlanjut dari PON ke PON hingga tradisi itu putus pada PON XIX Jawa Barat 2016 silam. Tim Sumut kehilangan jejak emas setelah hanya meraih 2 perunggu di ajang tersebut.

Jelang PON XX Papua 2020 (2021), Sumut cukup realistis dengan misi emasnya. Tak ada lagi kekuatan tinju wanita yang jadi andalan pada dua kali PON yakni 2008 dan 2012.

Baca: Viral! Raih Emas PON Papua, Atlet Asal Jabar Pulang Naik Angkot

Ketika PON XVII Kaltim 2008, Sumut mendulang emas melalui dua petinju wanita Sadarmawaty Simbolon dan Siti Aisyah.

Petinju wanita pula yang menjaga tradisi emas Sumut pada PON XVIII Riau 2012 silam. Nurmala Deli meraih medali emas dan Maduma Simbolon merebut perak.

Sumut kehilangan ‘sayap’ kekuatan tinju wanita sejak PON Jabar 2016 dan berlanjut hingga PON XX Papua.

Jelang PON XX Papua, Ketua Pengprov Pertina Sumut Romein Manalu sempat mengungkapkan target 3 medali emas melalui Frans Rosevelt di kelas 46 kg putra, kemudian Sarohatua Tobing di kelas 69 kg putra, dan Daniel Pasaribu di kelas 81 kg putra.

Sementara Abu Sopyan kelas di 56 kg putra, Panji Ramadhan di kelas 60 kg putra, dan Suzen Ramsi Simangunsong di kelas 51 kg putri sudah diprediksi sulit bersaing sejak awal.

Apesnya, Daniel Pasaribu yang semestinya bisa bicara banyak di PON kali ini, malah keok di laga awal atas petinju Sulut Christian Toar Sompotan. Padahal, jika sekali menang, medali perunggu sudah di tangan.

Performa Apik Saroha dan Dorongan Gubsu

Perjuangan Sarohatua Lumbantobing tentu lebih berat karena ia bertarung di kelas welter 69 kg, salah satu kelas bergengsi di ajang tinju.

Ia harus melakoni 3 pertandingan sejak penyisihan hingga final. Langkah awal petinju besutan pelatih Irianto Bakti itu berjalan mulus dengan menang KO ronde pertama atas petinju Buce Tibalimeten (Maluku).

Memasuki babak semifinal, Saroha juga berhasil menang KO atas Mendy petinju asal Jatim.

Baca: Atlet Tarung Drajat Farhan Attamamil, Sumbang Medali Emas Sumut di PON Papua

Namun, pada partai final Saroha mendapat perlawanan sengit dari petinju NTB. Serangan terus dilancarkan Sarohatua menerobos pertahanan Saputra Samada. Namun petinju NTB tersebut memberikan perlawanan yang berarti bagi Saroha.

Pada ronde pertama Saroha mengumpulkan poin 48 sementara lawannya dengan raihan angka 47.

Memasuki ronde kedua, Saroha mencoba mencari kelemahan lawan sesuai instruksi sang pelatih. Meskipun mendapat pukulan keras, Saputra tetap tak tergoyahkan.

Ronde kedua, Saroha mengumpulkan nilai 48 dan Saputra nilai 47.

Selisih poin yang tipis tersebut membuat kedua petinju semakin agresif untuk mengumpulkan angka untuk penentuan kemenangan.

Saroha yang tampil penuh percaya diri yang disaksikan Gubsu Edy Rahmayadi saat pertandingan terus melancarkan pukulan ke petinju NTB.

Akhir ronde ketiga menjadi milik Saroha dengan raihan angka maksimal 50 poin. Sementara lawannya meraih 44 poin. Hasilnya Saroha berhasil menang angka atas petinju yang meraih perak PON 2016.

Sebelumnya, Sarohatua sudah pernah bertemu satu kali dengan Saputra dan kalah. Kini Saroha berhasil membalas kekalahan tersebut.

Bahkan Gubernur Edy Rahmayadi tampak sangat gembira, ketika melihat hasil pertandingan dan wasit mengumumkan kemenangan Sarohatua. Gubernur pun langsung mendatangi Sarohatua, ia memeluk dan mengelus-elus kepala Sarohatua.

“Bangga saya dengan kamu, terima kasih banyak telah membuat bangga saya, masyarakat Sumut juga pasti sangat senang kamu bisa membawa emas dan mengharumkan nama Sumut, sekali lagi saya terima kasih kamu sudah sangat luar biasa, bermain dengan sportif dan keren,” ucap Edy Rahmayadi, yang juga didampingi Ketua Umum KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis.

Edy Rahmayadi juga berpesan kepada Sarohatua, untuk tidak cepat puas dengan hasil yang diperoleh saat ini. Harus tetap terus berlatih dengan disiplin dan meningkat setiap harinya, karena akan lebih banyak lagi pertandingan yang lebih bergengsi di depan.

“Banyak lagi pertandingan yang lebih bergengsi, kamu Sarohatua jangan setelah ini malas-malasan, tetap terus berlatih, akan ada Sea Games dan olimpiade. Kalau bisa kamu lah yang mewakili ndonesia di Sea Games kemudian Olimpiade mendatang, bangga kali saya sama kamu, apalagi kedua orangtua mu,” ucap Edy.

Kemudian, Edy juga berpesan untuk tetap rendah hati, dan sayang kepada kedua orangtua. Karena orangtua adalah segala-galanya. Keberhasilan yang Sarohatua peroleh saat ini, juga tidak terlepas dari doa orangtua kepada Tuhan.

Sementara itu, Sarohatua juga terlihat sangat gembira setelah berhasil memenangkan pertandingan dan mempersembahkan mendali emas untuk Sumut. Meski suporter tidak begitu banyak, namun dengan kehadiran Gubernur Edy Sumut sangat menambah semangatnya dalam bertanding, hingga bisa mengalahkan atlet tinju asal NTB.

“Seperti jutaan orang yang mendukungku karena kehadiran Gubernur Sumut secara langsung, semangat dan percaya diriku meningkat. Pede kali aku ditonton oleh pimpinan tertinggi di Sumut, terima kasih Pak Edy sudah melihat kami,” ungkapnya.

Kehadiran Edy Rahmayadi di Papua juga dibarengi dengan raihan emas lainnya pada Rabu kemarin. Dari arena atletik pelari Agustina Mardika Manik merebut medali emas dari nomor 400m dan 800m putri.

Kini, Sumut sudah mengumpulkan 10 medali emas, 20 medali perak dan 19 perunggu. Sumut berada di peringkat 13 dari 34 provinsi. Posisi tersebut masih jauh dari ideal karena di beberapa cabor, seperti biliar target emas masih belum tercapai.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru