Minggu, 05 Oktober 2025

Hani, Korban Pengusiran Paspampres: Lucu Ya Wali Kota Medan, yang Korban Siapa yang Bukber Siapa

- Sabtu, 17 April 2021 06:48 WIB
Hani, Korban Pengusiran Paspampres: Lucu Ya Wali Kota Medan, yang Korban Siapa yang Bukber Siapa

digtara.com – Wali Kota Medan, Bobby Nasution dikabarkan sudah ‘berdamai’ dengan wartawan lewat acara buka bersama di Rumah Tjong A Fie, Jumat (16/4/2021). Namun langkah yang diambil wali kota itu justru menimbulkan sikap tak simpati dari kalangan wartawan, terutama yang jadi korban pengusiran.

Baca Juga:

Pada acara buka puasa bersama itu, wali kota mengklarifikasi beberapa hal terkait tindakan aparat keamanan yang mengusir dua wartawan yang hendak melakukan wawancara. Bahkan ia menyinggung soal identitas wartawan yang dituding tidak ada.

Hadir dalam pertemuan itu sejumlah pimpinan organisasi wartawan seperti PWI, IJTI, SMSI, dan persatuan wartawan Pemko Medan.

Pertemuan yang diinsiasi Bobby Nasution justru dianggap lucu oleh jurnalis yang diusir oleh Paspampres di Balaikota Medan.

“Lucu ya walikota, yang korban siapa yang diajak buka bersama (bukber) untuk mengklarifikasi siapa,” ujar Rachtin Hani Ritonga yang bertugas di salah satu media nasional, Sabtu (17/4/2021).

Dikatakan Hani, dirinya sangat menyayangkan pertemuan itu. Karena, pasca pengusiran dirinya, ratusan jurnalis langsung menginisiasi untuk turun dan berunjuk rasa.

“Yang menginisiasi aksi itu bukan wartawan unit Pemko, PWI atau yang lain. Ini murni spontanitas rekan-rekan jurnalis. Harusnya, bukan ke kelompok jurnalis itu wali kota berikan penjelasan,” ujarnya.

Menurut Hani, wali kota tak perlu menggelar buka bersama hanya untuk mengklarifikasi peristiwa itu.

“Cukup pas aksi yang pertama, itu walikota datang, jelaskan. Jadi nggak perlu ada kumpulkan wartawan yang sama sekali tidak menginisiasi demo dengan alasan buka bersama, apalagi ini covid-19,” jelasnya.

Hani juga mempertanyakan pemahaman Bobby dalam melihat tugas jurnalistik.

“Saya ingin pertanyakan sejauh apa pemahaman walikota soal jurnalis ini. Ingat, jurnalis yang bisa wawancara dia itu tidak harus yang ditempatkan di Pemko Medan. Semua wartawan berhak wawancara dia, aturan dari mana itu yang bilang kalau wartawan di Pemko saja yang bisa wawancara,” tanya Hani.

Sementara, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Liston Damanik mengatakan jika saat ini komunitas jurnalis dan media massa di Medan menunggu Wali Kota Medan, Bobby Nasution membuktikan bahwa dirinya tidak anti untuk diwawancara oleh para pewarta.

Selama ini, jurnalis, kata Liston menghormati kerja para petugas pengamanannya. Namun di atas itu semua, sebagai kepala daerah, Bobby Nasution harus menyediakan kesempatan bagi jurnalis seluas mungkin untuk mewawancara dirinya dan meliput di lingkungan Pemko Medan.

“Komunitas jurnalis yang memprotes pengusiran dua orang jurnalis di Balai Kota, Rabu lalu, menuntut Wali Kota Medan Bobby Nasution dan para bawahannya untuk menaati Undang-Undang Pers dan melakukan perubahan pada pola komunikasinya yang tertutup pada jurnalis,” demikian Liston.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru