Bursa Asia Melemah, Waspada Tekanan IHSG

digtara.com – Bursa di Asia kompak melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini. “Saya pikir kinerja bursa Asia yang buruk tersebut akan menjadi pemicu tekanan pada bursa saham kita,” ujar ekonom Gunawan Benjamin, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga:
Sejauh ini, lanjut dosen ekonomi di UISU itu, memang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibuka menguat di sesi pembukaan. IHSG dibuka naik di level 6.111,76. Tetapi tren pelemahanbursa di Asia ini menyisahkan masalah yang bisa saja memicu terjadinya aksi profit taking.
“Saya melihat IHSG sangat berpeluang bergerak dalam rentang yang cukup lebar antara 6.000 hingga 6.130 pada perdagangan hari ini. Jadi memang sebaiknya pelaku pasar harus cermati perkembangan bursa di Asia,” katanya.
Disebutkan, enjelang penutupan perdagangan akhir pekan ini, kondisi pasar keuangan diyakini akan lebih volatile dibandingkan sesi perdagangan di awal pekan.
Sejauh ini pelaku pasar tengah menanti paket stimulus dari AS yang belum juga menemukan titik terang. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi nasional selama 2020, diproyeksikan akan lebih buruk dari angka -2%.
Sejumlah lembaga mulai merilis data tersebut yang disinyalir bisa menjadi pemicu tekanan pada pasar keuangan nasional.
Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini masih berkutat dikisaran Rp14.000 per US dolar. Sejauh ini Rupiah bergerak bolak balik dan berkonsolidasi seraya mencoba untuk menguat di bawah 14 ribu. Rupiah terpantau cukup stabil dikisaran Rp14.007 pada sesi pembukaan perdagangan.

Investor Asing Borong Saham Rp 277,31 Miliar, IHSG Melesat 3,75% ke Level 7.311

IHSG Masih Menguat ke Level 7.100 pada Rabu, Tapi Waspada Potensi Koreksi

IHSG Anjlok, Bos BEI Salahkan Donald Trump

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
