Musin Kemarau Selalu Dirindukan Pengrajin Batu Bata Di Madina
digtara.com | MADINA – Musim kemarau tidak selalu menyusahkan semua orang. Justru pengrajin batu bata mendapatkan berkah pada musim kemarau panjang.
Baca Juga:
Seperti yang di alami Purwarto warga desa Jambur Padang Matinggi, Kecamatan Panyabungan Utara, Mandailing Natal, Sumatera Utara, dimusin kemarau panjang justru menguntungkan baginya. “Batu bata kalau kemarau begini lebih baik,” ungkapnya.
Pasalnya, di musim kemarau proses pembuatan batu bata menjadi lebih cepat. “Prosese cepat kalau kemarau, tiga hari sudah bisa dibakar. Katanya.
Berbeda halnya ketika musim penghujan, proses pembuatan batu bata aman jauh lebih lama. “Kalau musim hujan sampai satu minggu baru bisa dibakar.
Di masa musim kemarau seperti saat ini, Puwarto bisa lebih banyak memproduksi batu bata setiap harinya. “Produksinya bisa banyak. Musim panas begini seribu sehari,” jelasnya.
Sehingga, pengrajin yang sudah menggeluti usaha pembuatan batu bata sejak dua tahun terakhir ini dalam sekali pembakaran bisa sampai menembus 11 ribu. “Sekali bakar bisa seribu sampai 11 ribu, tergantung permintaan juga.
Sementara sentra produksi Bati Bata ini di bandrol harga perbuah seharga Rp 100 hingga Rp 120 yang belum di bakar, sedangkan yang di bakar di bandrol harga sebesar Rp 400 sampai Rp 500 perbuah,” Ungkapnya.
Dalam hal ini kita sangat mengharapkan kepedulian pemerintah daerah untuk memberikan modal kepada kami, agar usaha kami bisa meningkat,” tegasnya.[Agussalim/JNI]
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur