Rupiah Dibuka Menguat ke 14.820 Pagi Ini

digtara.com – Nilai tukar mata uang Rupiah dibuka menguat pada sesi perdagangan pertama pagi ini. Rupiah naik 60 poin atau 0,40 persen ke level 14.820 per dolar AS.
Baca Juga:
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami penguatan tipis. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah mengalami penguatan 10 poin pada perdagangan kemarin. Rupiah dibuka di posisi Rp14.934 dan ditutup di level Rp14.880 per dolar AS.
“Dalam perdagangan hari ini ada kemungkinan rupiah akan menguat tipis di level 14.850-14.930,†tulisnya melalui keterangan resmi, Selasa (15/9/2020).
Menurut Ibrahim, tekanan terhadap rupiah relatif berkurang karena pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta tidak seketat yang diumumkan semula. Untuk diketahui, rencana penerapan PSBB diumumkan pada 9 September 2020 oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Semula, Pemprov DKI Jakarta berniat menerapkan PSBB total. Namun, Pemprov DKI Jakarta melunak dengan memperbolehkan sebelas kegiatan usaha beroperasi selama memenuhi beberapa kriteria.
MATA UANG ASIA
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berhasil menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Secara umum, selama sepekan terakhir rupiah sudah melemah 0,96 persen, sekaligus menjadi mata uang terlemah di Asia. Selain rupiah, ringgit Malaysia dan dolar Singapura juga melemah masing-masing 0,1 persen dan 0,26 persen.
Sementara itu, baht Thailand, yen Jepang dan yuan China terpantau menguat masing-masing 0,29 persen, 0,07 persen, dan 0,12 persen.
Ahli Strategi Pasar IG Asia di Singapura Jingyi Pan mengatakan bahwa mata uang negara berkembang di Asia, termasuk rupiah, berhasil menguat bersamaan dengan pasar ekuitas regional seiring dengan optimisme pasar terkait vaksin Covid-19.
Hal itu telah mendorong minat investor untuk kembali berpihak kepada aset-aset berisiko. Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,3 persen ke level 93,054.
“Sementara fluktuasi pasar AS tetap menjadi faktor utama dalam mendorong pergerakan nilai tukar di Asia, perkembangan vaksin, dan perbedaan perkembangan kasus positif Covid-19 juga memainkan peran penting,†ujar Pan seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (14/9/2020).
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=agnlVeIXF6Q
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel YoutubeDigtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
