Selasa, 01 Juli 2025

IHSG Rawan Koreksi Jelang Laporan Keuangan Emiten

- Rabu, 22 Juli 2020 23:49 WIB
IHSG Rawan Koreksi Jelang Laporan Keuangan Emiten

digtara.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan hari ini. Potensi kerawanan terjadi jelang pengumuman laporan keuangan para emiten.

Baca Juga:

Apalagi akan ada laporan dimana tak semua perusahaan memiliki hasil yang baik di kuartal kedua ini di tengah Pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG parkir di zona merah dengan pelemahan tipis 0,09 persen ke level 5.110 pada akhir perdagangan Rabu (22/7/2020). Sejak awal tahun, IHSG masih jeblok 23,47 persen.

Pada saat bersamaan, investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp218,49 miliar selama hari perdagangan. Sejak awal tahun, investor asing mencatatkan net sell Rp17,46 triliun.

Analis MNC Sekuritas Victoria Venny menilai pergerakan IHSG berpotensi koreksi dalam waktu dekat seiring dengan dimulainya musim rilis laporan keuangan emiten kuartal II/2020.

“Meskipun saat ini IHSG telah meningkat 30,65 persen dari level terendahnya. Namun kami menyakini akan ada potensi koreksi,” kata Venny kepada Bisnis, Rabu (22/7/2020).

Pada sisa tahun ini, Venny menilai pergerakan IHSG masih rentan terhadap tantangan pelemahan ekonomi akibat pandemi berkepanjangan. Adapun, pandemi Covid-19 telah menyebabkan naiknya tingkat pengangguran dan mempengaruhi kinerja perusahaan di sektor riil.

Selain dampak makroekonomi, MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG juga akan dibayang-bayangi oleh efek bola salju dari kasus gagal bayar beberapa industri di pasar modal seperti perusahaan dana pensiun dan manajer investasi.

KEPERCAYAAN PASAR MODAL

Sejumlah skandal di dunia investasi belakangan ini dikhawatirkan membuat masyarakat tidak percaya untuk masuk ke pasar modal.

Dengan demikian, MNC Sekuritas menargetkan IHSG akan ditutup pada level 5.435 pada akhir tahun ini untuk skenario optimistis. Selanjutnya, untuk skenario moderat diperkirakan IHSG parkir pada level 3.351.

“Kami lebih memberatkan 55 persen pada skenario optimis dan 45 persen pada skenario moderat dengan pergerakan cenderung flat hingga akhir semester II/2020,” ujar Venny.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, MNC Sekuritas merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham-saham blue chip dari indeks LQ45. Adapun, sektor yang masih bisa dicermati a.l. sektor barang konsumer, telekomunikasi, rokok, dan beberapa saham pilihan dari sektor tambang seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru