Makna ‘DURLAM’ di Tengah-Tengah Masyarakat Padangsidimpuan

digtara.com – Durlam merupakan singkatan dari Durung Lamot yang biasa menjadi istilah yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari ditengah masyarakat termasuk di Kota Padangsidimpuan.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Durung Lamot terdiri dari dua kata, durung yang artinya benda sejenis jaring yang digunakan untuk menangkap ikan.

Sedangkan lamot memiliki makna halus atau habis tak tersisa.

Pada umumnya durung lamot menggambarkan orang yang menangkap ikan di sungai atau paret menggunakan jaring dengan mengangkut semuanya termasuk anakan ikan.

Dan dalam keseharian, bahasa Durlam sering disematkan kepada seseorang untuk menggambarkan sikapnya yang suka memakan semuanya, tamak dan rakus tanpa memperdulikan orang lain.

Salah seorang warga, Azhari Daulay (50) yang diwawancara tentang arti durlam.

“Itu kata durlam dilabelkan untuk orang yang rakus, Intinya tamaklah. Itu harus dijuahi orang seperti itu” Kata Azhari Daulay.

Kalimat Durlam memang sudah biasa dan lumrah didengar dalam komunikasi sehari-hari termasuk kepada orang atau pimpinan yang dianggap rakus.

“Durlam itu sama juga dengan sifat seseorang yang memakan segalanya dari yang besar hingga yang terkecil” ucap Asman Harahap (35).