Minggu, 19 Mei 2024

Heboh Soal Coca-Cola Gegara Ronaldo, Ini Kisah Penemunya yang Jatuh Miskin

- Minggu, 20 Juni 2021 07:00 WIB
Heboh Soal Coca-Cola Gegara Ronaldo, Ini Kisah Penemunya yang Jatuh Miskin

digtara.com – Coca-cola ramai diperbincangkan setelah Cristiano Ronaldo menyingkirkannya saat konferensi pers di ajang EURO 2020. Lantas, bagaimana sebenarnya riwayat dari minuman bersoda itu?

Baca Juga:

Penemu minuman itu adalah John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS). Ia menciptakan Coca-Cola pada 8 Mei 1886.

Penemuan Coca-Cola terjadi saat Pemberton ingin membuat obat penghilang rasa sakit pengganti morfin. Suami dari Ann Eliza Clifford itu menderita luka parah akibat perang sipil AS yang membuatnya mengonsumsi morfin hingga kecanduan.

Usai penemuan itu, Pemberton cukup sukses bersama Coca-cola. Namun kecanduannya pada morfin makin menjadi hingga ia nyaris bangkrut karena mahalnya biaya untuk membeli morfin tersebut.

Dilansir dari My Allred Family, Minggu (20/6/2021), demi memenuhi kebutuhan keluarga, Pemberton menjual hak atas formula dan perusahaannya.

Namun ia tak menjual seluruhnya karena dia masih percaya bahwa minuman ciptaannya itu akan menjadi besar di masa depan.

Pemberton ingin memberikan perusahaan itu kepada Charley Pemberton. Sayangnya putranya itu lebih tertarik mendapatkan uang dengan cepat sehingga dia menjual apa yang tersisa ke taipan bisnis Asa Griggs Candler.

Pada bulan Agustus 1888, Pemberton yang telah sakit selama beberapa tahun itu akhirnya meninggal karena kanker perut. Pada saat kematiannya, dia sudah jatuh miskin dan masih kecanduan morfin.

Menurut Mark Pendergrast, yang menulis buku For God, Country, and Coca-Cola: The Definitive History of the Great American Soft Drink, Charley Pemberton juga ternyata menderita penyalahgunaan zat adiktif sehingga jatuh miskin.

Sebaliknya, di tangan Candler, Coca-Cola semakin berjaya karena menggunakan taktik pemasaran paling inovatif yang pernah dilakukan. Dia menyewa salesman keliling untuk membagikan kupon Coca-Cola gratis.

Tujuannya adalah agar orang-orang mencoba minuman, menyukainya, dan kemudian membelinya. Selain kupon, Candler juga memutuskan untuk memasarkan produknya dengan menempelkan logo pada kalender, poster, buku catatan, dan bookmark untuk menjangkau pelanggan.

Candler melakukan langkah kontroversial ketika dirinya menjual sirup Coca-Cola sebagai obat paten, mengklaim bahwa sirup itu bisa mengobati kelelahan dan sakit kepala.

Pada tahun 1898, Kongres mengeluarkan pajak pascaperang Spanyol-Amerika yang dibebankan untuk semua produk obat. Hal itu membuat ia tidak lagi menjual Coca-Cola sebagai obat, tetapi hanya sebagai minuman.

Momen itu menjadi akhir dari polemik kandungan kokain yang awalnya terdapat dalam Coca-Cola. Tahun 1929 perusahaan mengklaim telah membuang seluruh kandungan yang berkaitan dengan kokain.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Viral Miras Saset Beredar, Katanya di Surabaya, Ternyata.. Orangtua Diminta Waspadai Anak-anak

Viral Miras Saset Beredar, Katanya di Surabaya, Ternyata.. Orangtua Diminta Waspadai Anak-anak

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Komentar
Berita Terbaru