Terkait Rumah Warga yang Ditembok oleh Cafe, Bobby akan Panggil Stakeholder Terkait

digtara.com – Terkait penembokkan rumah warga yang dilakukan oleh Cafe Big White Coffee, Walikota Medan akan panggil stakeholder yang terkait.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan pihaknya akan meninjau langsung kelokasi melihat kondisi rumah pria lanjut usia tersebut ditembok sepihak oleh pemilik caffe.

“Nanti saya lihat kesana yaa, saya belum panggil baik itu kewilayahan ataupun lihat langsung, tapi kita cek langsung kesana,” ujarnya pada Jumat (29/10/2021)

Ia mengatakan kalau memang benar pihak cafe memiliki izin, pihaknya akan memeriksanya.

Karena menurutnya jika benar memiliki ijin resmi tak masuk akal ijin tersebut membuat orang terintimidasi.

“Cobak nanti kita lihat lagi ijinya bagaimana, masak ijinnya nembok rumah orang makanya saya bilang tadi saya belum cek betul, nanti akan kami cek lagi bagian administrasinya, ijinnya dilapangan,”jelasnya.

Dalam hal ini, Bobby berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut agar tidak ada pertikaian ditengah pandemi Covid 19 .

“Haruslah itu harus takutnya ada pertikaian, ditengah pandemi ini yang kita jauh jauhin adalah konflik sosial, itu jadi cikal bakal konflik sosial, ” Jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Warga Jalan Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal mengeluhkan akses keluar masuk rumahnya ditutup pemilik cafe Big White Coffee.

Dari pantauan digtara.com terlihat rumah milik Toga Raja Manurung ditutup pagar seng dan ditembok semen oleh pemilik cafe coffe Big White Coffee untuk dijadikan lokasi parkir di Jalan Ringroad Medan tepatnya di depan Mall Ringroad Citywalk.

Toga Raja Manurung (78) saat diwawancarai digtara.com di kediamannya mengatakan penutupan yang dilakukan pihak Caffe sudah setahun namun sampai saat ini pemilik cafe belum ada kordinasi terkait penutup tersebut.

“Sudah satu tahun belakangan ini ditutup dan akses kami tidak bisa keluar masuk, ditutup secara sepihak, tidak ada komunikasi sama sekali,” katanya pada Selasa (26/10/2021).