Tiga Tahun Terakhir, Ditpolairud Polda NTT selesaikan 25 kasus Bom Ikan di Wilayah NTT
"Daya ledakan yang cukup besar, dapat menyebabkan kematian ikan dalam jumlah banyak dan sangat merusak biota laut," pungkas Irwan.
Baca Juga:
Irwan menegaskan bahwa sebagian besar alat peledak dirakit secara mandiri oleh pelaku, hanya sebagian kecil yang berasal dari pabrik.
"Kemudian mereka gunakan untuk menangkap ikan dalam jumlah banyak untuk keuntungan pribadi, tetapi mengakibatkan kerugian negara berupa kerusakan biota laut," ujarnya.
Untuk mencegah hal ini, Direktorat polairud terus menggencarkan patroli di wilayah-wilayah perairan tersebut.
Direktorat Polairud Polda NTT juga sudah membentuk Bhayangkara Pembina (Bhabin) Polair untuk melakukan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat pesisir.
Saat ini sudah ada 10 orang anggota Bhabin Polairud Polda NTT yang disebarkan ke wilayah Kelurahan Namosain, Oesapa, Kelapa Lima dan Alak, Kota Kupang.
"Mereka melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat pesisir agar tidak menangkap ikan dengan bom," tandas Dirpolairud Polda NTT.
Kapal Mati Mesin di Tengah Laut, Nelayan di Sikka-NTT Diselamatkan Tim SAR Gabungan
Kurang dari 24 Jam, Terduga Pembunuh Ayah Kandung di Kota Kupang Ditangkap di Kabupaten TTS
Cabuli Adik Pacarnya, Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi
Buruh Harian Lepas di Kupang Ditemukan Tewas Dalam Gubuk, Diduga Dibunuh Anaknya
Polisi Reka Ulang Kasus Pembunuhan Tiga Warga di Kabupaten TTU-NTT