20 Siswa SD di Tapteng Jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru

digtara.com | TAPTENG – Sebanyak 20 orang siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri 157012 Desa Sitardas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru mereka sendiri. Ironisnya pelecahan seksual itu dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung.
Baca Juga:
Peristiwa itu terungkap setelah para siswa yang menjadi korban, tidak mau bersekolah dan meminta kepada orang tuanya untuk dipindahkan ke sekolah lain. Setelah ditelusuri, ternyata permintaan itu lantaran para korban takut setelah mengaku mendapat pelecehan seksual dari salah seorang guru mereka.
“Para siswa mengaku oknum guru mereka meraba-raba bagian tubuh mereka sampai ke organ vital. Itu dilakukan (oknum guru) sebagai bentuk hukuman kepada para siswa,” ucap Fitalis Laoly Sekretaris Desa Sitardas saat mendampingi para korban melapor ke Mapolres Tapteng, Sabtu (28/9/2019)
Lanjut Fitalis, setelah mengetahui perbuatan oknum guru tersebut, pihak desa melakukan musyawarah antara orang tua para korban dan pihak sekolah, tetapi pihak sekolah seperti menutupi perilaku oknum guru tersebut, meski telah diperagakan bagaimana yang dilakukannya kepada para siswa.
“Sempat musyawarah dilakukan untuk berdamai, tetapi pihak korban tidak bersedia,” terangnya.
Salah satu dari orang tua siswa Akanrius Zai berpendirian dengan sikapnya akan melaporkan perbuatan tidak terpuji oknum guru tersebut ke polisi, untuk mendapat efek jera.
“Jadi waktu musyawarah itu, pihak sekolah meminta berdamai, tetapi kami tidak mau, takutnya hal tersebut akan terulang kembali, atas dasar kesepakatan bersama orang tua korban, berniat melaporkan kasus ini ke kepolisian, untuk mendapat efek jera,” Kata Akanriua Zai.
Ditambahkan Akanrius, Oknum guru tersebut sempat berkilah tidak melakukan perbuatan bejadnya itu, namun setelah di praktekkan bagaimà na caranya ia melakukan, baru oknum guru berinisial JH mengaku.
“Sempat tidak mengaku, namun setelah dipanggil siswa dan diperagakan cara dia melakukan perbuatan tidak terpuji sebagai guru, guru itu baru mengakui dan atas dasar itu kami melaporkan perilakunya itu ke polisi,” ujar Akanrius Zai.
Sementara itu, Jamil Zeb Tumori Pemerhati anak di Kota Sibolga-Tapanuli Tengah mengecam perbuatan oknum guru di Desa Sitardas, dan meminta pihak kepolisian dan pemkab Tapteng mengambil sikap tegas.
“Terkejut saya ketika masyarakat Desa Sitardas ini memberitahukan kepada saya, saya menduga perilaku tidak terpuji itu telah lama dilakukannya, apalagi menurut cerita anak – anak dilakukan di depan kelas dan hampir setiap hari. Atas insiden ini saya berharap Polisi segera memproses laporan para korban ini. Dan kepada Pemkab Tapteng kiranya membentuk tim investigasi terkait kasus ini dan memberikan hukuman berat,” ujar Jamil.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
