Tiga Bulan Tak Gajian, Puluhan Pekerja RS Sari Mutiara Mengadu ke DPD-RI

digtara.com | MEDAN – Puluhan pekerja Rumah Sakit Umum (RSU) Sari Mutiara Medan mendatangi Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah (DPR-RI) Provinsi Sumatera Utara, di Jalan Gajah Mada, Kota Medan, Jumat (5/4/2019).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mereka datang untuk mengadukan sikap manajemen RSU Sari Mutiara yang seolah mengabaikan nasib mereka. Padahal RSU yang berada di Jalan Kapten Muslim, Kota Medan itu masih memiliki kewajiban membayar gaji para pegawai selama tiga bulan.

“Tiga bulan gaji kami tidak dibayarkan. Kami meminta tolong agar DPD membantu perjuangan kami agar pihak rumahsakit memenuhi hak kami” ujar Suaidah, salah seorang pekerja.

Perempuan yang sudah bekerja selama 15 tahun di RSU Sari Mutiara itu mengaku, sebelum mendatangi kantor DPD-RI,  mereka juga sudah mengadukan hal yang serupa ke Dinas Ketenagakerjaan Sumut dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.

“Kami sudah ke Disnaker bahkan ke wakil Gubsu juga sudah pernah kami adukan, namun sampai saat ini belum juga ada respon” ungkapnya.

Suaidah menyebutkan, pada akhir bulan Februari lalu mereka sudah tidak masuk kerja lagi,  dikarenakan RS Sari Mutiara sudah tidak beroperasi. Namun mereka sangat menyayangkan tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari pihak manajemen tentang nasib dan kejelasan gaji mereka.

“Kami terakhir kerja akhir bulan Februari kemarin,  sementara gaji kami tidak Dibayarkan mulai bukan Januari,  sudah ditanya ke manajemen namun tidak ada jawaban” ungkapnya.

Para pekerja RSU Sari Mutiara ini diterima oleh perwakilan dari DPD RI Provinsi Sumatera Utara. DPD pun berjanji akan memfasilitasi pertemuan antara mereka dengan manajemen RSU Sari Mutiara.

Terpisah, Ketua Yayasan Rumah Sakit Sari Mutiara,  Tuahman Purba belum bisa dikonfirmasi terkait tuntutan mantan pekerjanya itu. Dia belum merespon panggilan dan pesan singkat konfirmasi yang dilakukan digtara.

[AS]